ChanelMuslim.com – Kekalahan Shalahuddin Al Ayyubi di Pertempuran Montgisard terjadi pada 25 November 1177. Saat itu, Shalahuddin mendapatkan kabar bahwa Raja Kerajaan Salib Jerusalem, Baldwin IV sedang melakukan ekspedisi ke arah Utara untuk menjalin hubungan dengan Kekaisaran Romawi Timur.
Shalahuddin pun menyiapkan 20-30 ribu tentara untuk berangkat menuju ke Palestina, tetapi rencananya telah bocor dan diketahui musuh.
Baca Juga: Dari Nuruddin Zanki ke Shalahuddin al Ayyubi Mewariskan Cita-Cita Membebaskan Al Quds
Serangan Kejutan kepada Shalahuddin Al Ayyubi
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, Baldwin pun melakukan sebuah persiapan untuk memberikan serangan kejutan apabila Shalahuddin datang ke Palestina.
Ia menyiapkan banyak kesatria dan pasukan yang sengaja tidak ia demonstrasikan agar Shalahuddin menganggap Baldwin benar-benar berangkat ke Utara.
Ketika Shalahuddin Al Ayyubi dan para tentara Ayyubiyyah sampai di Palestina, awalnya mereka tidak mendapatkan perlawanan berarti. Banyak desa-desa yang bisa diambil alih dari bangsawan Eropa yang mengeksploitasi tanah pertanian Umat Islam.
Namun, karena kelengahan tersebut, pasukan Shalahuddin terpencar ke banyak arah tanpa ada kesiagaan penuh.
Namun, tanpa sepengetahuan Shalahuddin, pasukan yang dia pimpin untuk menuju ke Baitul Maqdis itu ternyata dicegat oleh Baldwin dan para pasukan Templar di sebuah tempat bernama Tall Al Jazar atau Montgisard.
Pasukan Muslimin berantakan. Ada yang tertahan karena kendaraan mereka terperosok, sebagian pasukan tersebar ke di banyak pedesaan dan kuda-kuda mereka lelah karena long march.
Pasukan Shalahuddin pun dalam keadaan panik dan berebut membuat garis pertempuran melawan musuh.
Pertempuran di Montgisard berakhir dengan kekalahan Kaum Muslimin karena ketidaksiapan. Shalahuddin berhasil menarik pasukannya mundur, tetapi terlalu banyak yang terbunuh di medan pertempuran sehingga dikatakan beliau sampai ke Mesir hanya dengan sepersepuluh jumlah tentara.
Baca Juga: Penuhi Pangan, Santri di Pesantren Ash Shalahuddin Berjualan Kerupuk Lele
Kemenangan di Pertempuran Mark Ayyun
Tahun 1177 memang menjadi kondisi yang berat di Palestina. Sementara itu, kabar baiknya adalah Shalahuddin Al Ayyubi telah berhasil menyelamatkan Mesir dari cengkraman Kesultanan Syiah Ubaidiyah dan menjadikan Kairo sebagai ibukota persiapannya guna membebaskan Palestina.
Selama kepemimpinan beliau, Shalahuddin seringkali berkendara dari Mesir ke Syam untuk melakukan agenda persatuan Umat Islam, seperti mendirikan madrasah, bertemu ulama dan mengusaikan karier penguasa zalim setempat.
Dari peristiwa kekalahan perang tersebut, Shalahuddin belajar banyak hal besar, yaitu tentang pengetahuan karakter musuh, peta kekuatan pasukan Salib di Palestina dan bagaimana cara efektif dalam memenangkan pertempuran selanjutnya.
Belajar dari pengalaman, 2 tahun kemudian setelah kekalahan di Montgisard, Shalahuddin berhasil menuai kemenangan besar di pertempuran Mark Ayyun tahun 1179, dan pada akhirnya membebaskan Masjid Al Aqsha tahun 1187.
Sahabat Muslim, dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa peristiwa yang buruk saat ini bisa saja menjadi pengalaman yang baik bagi kita untuk ke depannya karena kita mendapatkan banyak pelajaran. [Cms]
(Tulisan ini juga mengambil sumber dari Baha ad-Din ibn Shaddad, The Rare and Excellent History of Saladin, ed. D. S. Richards, Ashgate, 2002, dan Shalahuddin Al Ayyubi)