SEKITAR abad ke-10, pada masa-masa akhir kejayaan Islam, seorang Yahudi melakukan dialog dengan Ibnu Hajar Al-Asqalani tentang hadis dunia itu penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir. Yahudi tersebut bingung melihat realita yang terjadi di sekitarnya. Terlihat bahwa ternyata orang Islam banyak yang lebih maju dari orang-orang Kafir.
Baca Juga: 5 Fase Kehidupan Manusia di Dunia
Dialog Yahudi dan Ibnu Hajar Al-Asqalani tentang Dunia itu Penjara bagi Orang Beriman
Oleh sebab itu, Yahudi tersebut berusaha mendebat hadis itu dan menunjukkan bahwa hadis Rasulullah tidak sesuai dan bohong. Ia mau membenturkan hadis dengan realita yang ada. Namun, Ibnu Hajar menjawab dengan bijak.
Dari dialog ini, kita bisa memahami maksud dari hadis tersebut sekaligus mengetahui bagaimana kondisi umat Islam pada saat itu.
Kisah ini disampaikan oleh Ustaz Asep Sobari Lc. dalam acara Peluncuran Buruh Mengaji oleh Indonesian Worker Humanity (IWH) yang diselenggarakan via zoom, Ahad (24/4/2022)
Orang Yahudi bertanya kepada Ibnu Hajar. “Bukankah dalam hadis nabi disebutkan bahwa dunia ini adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir?”
Ibnu Hajar berkata, “Iya. Lantas kenapa?”
Yahudi tersebut berkata, “Tapi kenapa kenyataannya terbalik? Aku sebagai non muslim tidak merasakan dunia ini seperti surga. Sementara itu, umat Islam hidupnya luar biasa enak. Kenyataannya adalah hidup kamu lebih nyaman, harta lebih banyak, tetapi aku lebih miskin.”
Ibnu Hajar pun menjelaskan hal yang mudah kita pahami.
“Walaupun kenyataan engkau sebagai orang Kafir hidup menderita dan aku sebagai Muslim berkecukupan, tetapi hadis itu memang benar adanya. Segala kekayaan, kemewahan, atau apa pun yang dimiliki oleh kaum Muslimin itu tetap penjara bagi mereka.
Artinya, semua itu hanya titipan dan tidak seberapa dibanding akhirat. Akhirat lebih luas, tidak terbatas, dan lapang.
Sementara bagi orang Kafir, walau kalian melarat, dunia tetap surga bagi kalian. Sebab, di akhirat nanti kalian akan merasakan hal yang lebih sakit dari dunia, yaitu siksaan neraka.”
Baca Juga: Jadilah Layaknya Orang yang Singgah di Dunia ini
Hebatnya Umat Islam pada Masa itu
Dari kisah di atas, Ustaz Asep Sobari pun berfokus terhadap penekanan bahwa pada masa itu, umat Islam lebih maju, kaya, dan sebagainya dari orang kafir.
Kisah tersebut menunjukkan adanya pengakuan dari Yahudi yang menjelaskan bahwa umat islam lebih hebat.
Maka dari itu, kita yang hidup pada zaman sekarang ini dapat mengambil teladan dari para generasi sahabat agar bisa kembali memajukan peradaban Islam.
Indonesian Worker Humanity (IWH) meluncurkan program Buruh Mengaji. Program tersebut diluncurkan via zoom, Ahad (24/4/2022). Program ini diluncurkan dengan alasan untuk meningkatkan kualitas para buruh dengan belajar dari sejarah-sejarah Rasulullah dan para sahabat. [Cms]