ChanelMuslim.com – Saat ini engkau akan membaca cerita Adi bin Hatim saat dakwah Rasulullah langsung sampai kepadanya:
Akupun mempersiapkan bekalku kemudian berangkat hingga aku menghadap Rasulullah di Madinah tanpa membawa pengamanan dan tanpa surat apapun.
Aku pernah mendengar bahwa ia berkata, “Aku berharap Allah menjadikan tangan Adi bersama tanganku.” Maka aku menghadapnya saat itu beliau sedang ada di masjid dan mengucapkan salam kepadanya.
Beliau bertanya, “Siapakah orang ini?” Aku menjawab, “Aku adalah Adi bin Hatim.” Beliau kemudian menghampiriku dan menarik tanganku dan membawaku menuju rumahnya.
Demi Allah, saat itu beliau sedang menuju rumahnya. Saat ada seorang perempuan lemah dan tua bersama seorang anaknya yang masih kecil dan membuat Rasulullah berhenti sejenak. Perempuan tadi mengadukan hajatnya kepada beliau.
Baca Juga: Cerita Adi bin Hatim tentang Saudarinya yang Tertawan
Dakwah Rasulullah kepada Adi Bin Hatim
Rasulullah menanggapi wanita dan anaknyatadi sehingga beliau memberikan segala kebutuhannya dan aku berdiri menyaksikan hal itu.
Aku berkata dalam hati, “Demi Allah, dia bukanlah seorang Raja.”
Lalu ia menggandeng tanganku lagi dan membawaku ke rumahnya. Ia mengambil bantal dari kulit yang diisi dengan sabut. Beliau memberikannya kepadaku dan berkata, “Duduklah di atasnya!” Aku menjadi malu dan aku berkata, “Engkau saja yang duduk di atasnya!”
Rasul berkata lagi, “Engkau saja!” Akupun menuruti dan duduk di atasnya. Dan Nabi Saw duduk di atas tanah karena tidak ada alas lain di rumah beliau.
Aku berkata dalam hati, “Demi Allah, ini bukanlah kebiasaan seorang raja.” Kemudian ia melihat ke arahku sambil bertanya, “Ada apa wahai Adi bin Hatim. Bukankah engkau sudah memeluk sebuah agama antara Nasrani dan Shabi’ah?” Aku menjawab, “Ya!”
Bukankah engkau mewajibkan seperempat harta ghanimah bagi dirimu kepada kaummu padahal hal iti tidak diperbolehkan oleh agamamu?” Aku menjawab, “Benar!” Aku mengerti bahwa ia adalah seorang Nabi yang diutus. Ia mengetahui apa yang tidak diketahui.
Kemudiab beliau berkata kepadaku, “Mungkin wahai Adi, hal yang membuat engkau terhalang masuk ke dalam agama ini adalah hal yang engkau lihat dari kebutuhan dan kefakiran kaum Muslimin. Demi Allah, sebentar lagi harta berlimpah ruah untuk mereka sehingga tidak ada lagi orang yang akan membutuhkannya.”
“Barangkali wahai Adi hal yang membuat engkau terhalang masuk ke dalam agama ini adalah karena engkau melihat jumlah kaum Muslimin yang sedikit dan musuh mereka yang banyak.
Demi Allah, sebentar lagi engkau akan mendengar seorang perempuan yang pergi dari Al-Qadisiyah dengan mengendarai unta untuk berkunjung ke rumah ini, ia tidak takut kepada siapapun selain Allah.”
“Barangkali yang menghalangimu masuk ke dalam agama ini adalah engkau melihar bahwa kaum Muslimin tidak akan mendapatkan kekuasaan. Demi Allah, sebentar lagi engkau akan mendengar bahwa istana putih di Negeri Babilonia akan mereka taklukkan dan harta simpanan Kisra bin Hurmuz akan menjadi milik mereka.”
Aku bertanya lagi, “Harta Kisra bin Hurmuz?” Beliau menjawab, “Benar, harta Kisra bin Hurmuz!”
Mulai saat itu aku mengucapkan syahadat dan akupun masuk Islam. [Ln]
Bersambung…