INI adalah kisah Ummu Ayman Radhiyallahu’anha yang heroik. Ustaz Agung Waspodo menuliskan tentang sosok Muslimah yang luar biasa itu.
Barakah bint Tsa’labah bin Amr (بركة بنت ثعلب بن عامر) atau lebih populer dalam Sirah Nabawiyah sebagai Ummu Ayman Radhiyallahu’anha turut berpartisipasi dalam perang pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam.
Baca Juga: Kisah Ummu Salamah, Buah Manis Dari Sebuah Pengorbanan
Ummu Ayman, Kisah Heroik Muslimah
Menurut al-Waqidi, Ibnu Sa’ad, dan al-Baladzuri; Ummu Ayman isteri Zayd bin Haritsah itu terlibat dalam Pertempuran Uhud yang (datang dalam gelombang kedua) membawa air serta merawat pasukan kaum muslimin yang cidera. Beliau datang dengan kaum muslimah yang rindu syahadah.
Ketika tersebar berita bohong bahwa Rasulullah terbunuh di Uhud, banyak prajurit yang melarikan diri dari medan laga.
Mereka ini berpapasan dengan Korps Medik Muslimah yang justru sedang bergegas dari Madinah menuju Palagan Uhud.
Ketika laki-laki mundur, namun perempuan justru maju ke medan laga, itu adalah sebuah pemandangan yang absurd.
Ummu Ayman, salah seorang dari as-Sabiqin al-Awwalin, memercikkan tanah ke wajah para prajurit yang desersi dari medan Uhud.
(Dengan spontanitas) beliau melemparkan alat-tenun kepada salah seorang prajurit itu lalu mengatakan:
“Berikan pedangmu (kepadaku) dan ini (ambillah) alat-tenun (ku untukmu)!”
Beliau, Ummu Ayman, ibunda Usamah bin Zayd Radhiyallahu’anhu, maju bersama para muslimah bersenjatakan pedang rampasan menuju Palagan Uhud meskipun berita kematian Rasulullah masih diragukan.
Dalam Pertempuran Uhud itu, Ummu Ayman yang sering disanjung Rasulullah kebaikannya serta rumahnya didatangi Khalifah Abu Bakar dan Umar untuk keperluan hadits, itu terkena tembakan panah yang dilesatkan musyrik Hibban bin Araqah.
Masih berdasarkan catatan al-Waqidi, Ibnu Sa’ad, dan al-Baladzuri, beliau tercatat ikut dalam Pertempuran Khaybar ketika Rasulullah menggempur perbentengan Yahudi.
Agung Waspodo, mengagumi Ummu Ayman Radhiyallahu’anha seperti layaknya komandan tempur muslim lainnya.
I respect and love her style! Muslimah yang pandai menenun (urusan rumah) namun piawai juga menggunakan pedang (urusan tempur) serta tidak ragu menggunakannya.
Rasuna Said, 3 Rabi’ul-Akhir 1440 Hijriyah
[ind/Cms]