PENGLIHATAN tajam Umair bin Wahb. Di Perang Badar, ia termasuk satu dari pada panglima kafir Quraisy yang menghunus pedangnya untuk menumpas Islam.
Ia memiliki penglihatan yang tajam dan perhitungan yang cermat.
Karena itu, ia ditugaskan untuk menghitung jumlah pasukan Islam yang akan dihadapi di Badar. Juga mengamati kemungkinan mereka pasukan cadangan.
Baca Juga: Umair bin Wahb Menyadari Kemuliaan Islam
Penglihatan Tajam Umair bin Wahb
Dengan kudanya, ia berangkat mendekati perkemahan pasukan Islam. Tidak lama kemudian ia kembali ke pasukan kafir melaporkan hasil pengamatannya, “Mereka berjumlah sekitar 300 prajurit.” Prediksi yang tepat.
Para pemuka kafir Quraisy bertanya, “Apakah mereka punya pasukan cadangan?”
Ia menjawab, “Aku tidak melihat ada pasukan cadangan. Tetapi, perlu kalian ketahui, mereka tidak takut mati.
Pertahanan dan perlindungan mereka hanya pedang yang mereka hunus. Demi Tuhan, satu prajurit mereka tidak akan rela terbunuh kecuali setelah berhasil membunuh satu prajurit kita.
Jika jumlah kita yang tewas sama dengan jumlah mereka, tidak ada gunanya lagi kita hidup. Karena itu, pertimbangkanlah dengan baik.”
Beberapa pemuka kafir Quraisy setuju dengan pendapatnya. Mereka kembali bersiap-siap kembali ke Mekah dengan pasukannya. Akan tetapi, Abu Jahal kembali menyulut kemarahan dan semangat perang mereka.
Akhirnya, pertempuran tidak bisa dihindarkan dan Abu Jahal menjadi orang pertama yang tewas di medan itu. [Cms]
Sumber : 60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW/Khalid Muhammad Khalid/Al Itishom