ChanelMuslim.com- Dalam sebuah ceramah yang berlangsung di Masjid Az-Zikra, Ustaz Muhammad Arifin Ilham menyampaikan 7 sebab datangnya bencana alam.
“Wahai Ikhwah, kalau ulama, Alquran, dan Sunnah sudah tidak lagi didengar dan dipatuhi. Maka, alam yang akan menasihati kita melalui bencananya,” ucap Ustaz Arifin Ilham.
“Wahai bangsa Indonesia yang beriman, ada 7 sebab datangnya bencana…,” lanjutnya.
Yaitu, masih menurut beliau. Pertama, banyaknya kemaksiatan yang terjadi.
Allah swt. berfirman dalam Surah Yasin ayat 19 yang setiap hari kita baca,
قَالُوا طَائِرُكُمْ مَعَكُمْ ۚ أَئِنْ ذُكِّرْتُمْ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
Mereka (utusan-utusan) itu berkata, "Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas."
Kedua, begitu maraknya kezaliman yang terjadi di negeri ini. Anak durhaka kepada orang tua, isteri yang membangkang suami, banyaknya perampokan, pencurian, dan sebagainya.
Allah swt. berfirman dalam Surah Al-Qashash ayat 59,
وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَىٰ حَتَّىٰ يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا ۚ وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَىٰ إِلَّا وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ
"Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman."
Ketiga, adanya tangan-tangan jahil manusia yang terus-menerus melakukan pengrusakan terhadap alam.
Allah swt. berfirman dalam Surah Ar-Rum ayat 41,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
“Wahai Bangsa Indonesia yang beriman, yang berikutnya adalah tokoh-tokoh yang membangkang perintah Allah swt. Mereka adalah para pemimpin yang bersumpah atas nama Alquran di kepala mereka untuk tidak melakukan korupsi, tapi korupsi.
“Orang-orang kaya yang berfoya-foya di tengah kesulitan hidup orang-orang miskin. Mereka sombong. Begitu pun dengan para ulama yang menjual ayat-ayat Allah demi kepentingan dunia yang sedikit,” lanjut Ustaz Arifin.
Allah swt. berfirman, (QS. Al-Isra: 16),
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu).
Kelima, orang-orang saleh yang diam terhadap kemungkaran. Orang-orang ini akan Allah timpakan azab bersama dengan orang-orang yang melakukan kezaliman.
Firman Allah swt. dalam Surah Al-Anfal ayat 25,
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.
“Karena itu, amar ma’ruf nahi mungkar adalah upaya cerdas seorang mukmin,” lanjutnya.
Keenam, adanya rahmat Allah swt. yang Allah anugerahkan kepada hamba-hambaNya yang sabar dalam segala ujian yang mereka alami.
Perhatikanlah firmanNya dalam Surah Al-Baqarah ayat 155, 156, dan 157,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
“Kemudian orang bertanya, kenapa orang zalim bisa tenang-tenang saja tidak mendapatkan musibah dan azab. Di mana keadilan Allah swt.?”
Orang-orang zalim mungkin dibiarkan hidup nyaman di dunia, tapi mereka akan diazab Allah di akhirat. Mereka tidak mendapatkan kenikmatan di sana secuil pun. Inilah istidraj dari Allah.
Firman Allah swt. dalam Surah Hud ayat 15 dan 16,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ
Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.
“Wahai ikhwah, wahai bangsa Indonesia yang beriman. Pahamilah, bahwa orang-orang mukmin akan senantiasa menjadikan segala sesuatu sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt..” (mh)