ChanelMuslim.com – Tiga wasiat Nabi. Dari Ibnu Mas’ud Ra, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Penuhilah undangan, dan jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin.” (HR. Bukhari)
أَجِيْبُوا الدَّاعِى وَلَا تَرُدُّوا الهَدِيَّة َوَلَا تَضْرِبُوا المُسْلِمِيْنَ
Oleh: Ustaz Faisal Kunhi, M.A.
Penjelasan mengenai Tiga Wasiat Nabi
1. Di antara hak muslim dengan muslim lainnya adalah jika dia diundang ke sebuah acara, selama acara itu tidak ada kemaksiatan di dalamnya dan ia tidak memiliki halangan untuk menghadirinya,
maka hendaknya dia memenuhi undangan tersebut.
2. Memenuhi undangan walimatul urusy menurut mayoritas ulama adalah wajib; hal ini berdasarkan sabda Rasululullah Shallallahu alaihi wa sallam:
إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيْمَةِ فَلْيَأْتِهَا
“Jika seorang dari kalian diundang ke walimah, maka hendaklah mendatanginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Inilah Wasiat Hikmah KH Maimoen Zubair yang Menggugah Hati
3. Sedangkan memenuhi undangan selain walimah ursy, para ulama berbeda pendapat; mayoritas ulama mengatakan itu sunnah, sedangkan menurut Syafi’iyah dan Dzhoriyah hukumnya wajib.
4. Menurut para ulama ada beberapa syarat seseorang menghadiri walimah. Jika syarat itu hilang maka tidak wajib menghadirinya, syaratnya adalah:
a). Tidak ada maksiat di acara tersebut;
b). Yang mengundang bukan ahli maksiat;
c). Yang mengundang adalah seorang muslim, karena itu menjadi hak muslim yang satu dengan yang lain;
d). Makanan yang dihidangkan adalah makanan yang halal.
5. Jangan menolak hadiah walau ia sangat sederhana karena itu akan menyakitkan orang yang memberi, dan karena hadiah itu adalah jalan untuk saling menebarkan cinta dan kasih sayang.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ دُعِيتُ إِلَى ذِرَاعٍ أَوْ كُرَاعٍ لأَجَبْتُ ، وَلَوْ أُهْدِىَ إِلَىَّ ذِرَاعٌ أَوْ كُرَاعٌ لَقَبِلْتُ
“Kalau aku diundang untuk menghadiri undangan yang di situ disajikan dziro’ (paha), aku hadir sebagaimana pula ketika disajikan kuro’ (kaki).
Kalau aku diberi hadiah dziro’ (paha), aku terima sebagaimana ketika diberi hadiah kuro’ (kaki).” (HR. Bukhari, no. 2568)
Baca Juga: Tujuh Wasiat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam
Dibolehkan Memukul karena Unsur Pendidikan
6. Islam membolehkan memukul dengan catatan ada unsur pendidikan dan tidak menimbulkan luka,
sebagaimana Rasululullah membolehkan memukul anak usia 10 tahun yang tidak mau melaksanakan shalat 5 waktu.
7. Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya selamat dari menyakiti orang lain; karenanya tidak dibenarkan ia memukul seseorang tanpa alasan dan tanpa adab,
apalagi dia adalah istri dan anak anaknya, karena tidak ada yang memuliakan keluarga kecuali mereka orang-orang yang mulia dan tidak ada yang menghinakan keluarga kecuali mereka orang-orang yang hina.
8. “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuz-nya, maka nashatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An Nisa: 34)
Buya Hamka berkata tentang tafsir ayat di atas: Peraturan Allah itulah yang baik.
Ada keizinan memukul kalau sudah sangat perlu, tetapi orang-orang baik berbudi tinggi akan berupaya supaya memukul dapat dielakkan.
Rasululullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dan orang-orang baik di antara kamu, niscaya tidak akan memukul istrinya.” (HR. Baihaqi)
Ibnu Abbas memberikan tafsir, “Pukullah tetapi jangan menyebabkan dia menderita.” Atha berkata, “Pukullah dengan sikat gigi (siwak).”
Itulah tiga wasiat Nabi yang perlu kita ingat. Semoga Sahabat Muslim dimudahkan untuk melakukannya.[ind]