SOSIAL media dengan keragaman dan kecepatan informasi yang dihasilkan baik palsu ataupun nyata dapat mengubah perilaku seseorang. Mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan dinamika media sosial akan mudah terseret arus pemahaman yang paling menonjol dari yang dihasilkan oleh media sosial.
Mari kita petakan beberapa cara seseorang memandang media sosial yang dapat mengubah perilakunya:
1. Media sosial menjadi lingkungan yang berpengaruh
Kepribadian seseorang dapat terbentuk oleh lingkungan sekitarnya. Media sosial kini dapat masuk ke dalam lingkaran tempat mereka berada. Apalagi manusia modern saat ini cenderung menghabiskan waktu mereka berselancar di dunia maya.
Namun, tidak jarang media sosial memberikan tekanan yang tidak semestinya pada individu sehingga berdampak pada kesehatan mental yang memengaruhi perilakunya.
Baca Juga: Umbar Derita di Sosial Media
Sosial Media Dapat Mengubah Perilaku Seseorang
2. Sarana untuk validasi diri
Berdasarkan kamus Oxford, validasi mengacu pada pengakuan atau afirmasi perasaan dan pendapat seseorang yang berharga.
Terkadang orang membutuhkan validasi untuk membuat dirinya merasa nyaman. Dalam konteks media sosial, seseorang senang menerima pengakuan melalui media sosial baik dari jumlah like, share, dan comment, daripada mendengar atau merasakannya secara langsung.
3. Rujukan untuk menentukan nilai kehidupan
Pengaruh media sosial pada perilaku manusia dapat membuat seseorang berpikiran luas untuk menantang stereotipe dan mengembangkan rasa saling menghormati. Ia menjadi haus pengetahuan.
Namun, media sosial juga telah menyebabkan perubahan negatif pada perilaku manusia. Itu membuat mereka lebih terobsesi pada diri sendiri dan narsis.
Nilai-nilai yang ditonjolkan oleh media sosial dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan seseorang tanpa menimbang prinsip baku yang telah ditentukan sebelumnya, seperti agama dan budaya.
Karena tidak adanya prinsip yang baku untuk dijadikan acuan, sikap seseorang menjadi bergantung pada algoritma media sosial yang dimilikinya.
Apalagi jika relevansi konten yang diterbitkan membawa pada perilaku yang negatif.
4. Cyberbullying
Sebelum era internet, orang tidak bisa menggoda orang lain dengan mudah. Namun kini, siapa pun dapat dengan mudah melecehkan dan menindas orang lain dengan menyembunyikan identitasnya.
Sebagian besar pengguna media sosial menghadapi cyberbullying, ancaman, dan trolling. Orang yang terbiasa melecehkan orang lain secara online cenderung menghasilkan lebih banyak perilaku kekerasan.
Sebagai seorang muslim, media sosial harusnya cukup dijadikan sarana untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dalam Islam. Perilaku dan cara berpikir tetap harus ditentukan oleh syariat. [Ln]