SIAPA itu orang yang sengsara? Kita harus mengetahui hal ini agar tidak termasuk di dalamnya.Al-Hasan al-Bashri berkata :
أَرْبَعٌ مِنْ أَعْلَامِ الشَّقَاءِ: قَسْوَةُ الْقَلْبِ، وَجُمُودُ الْعَيْنِ، وَطُولُ الْأَمَلِ، وَالْحِرْصُ عَلَى الدُّنْيَا
“Ada empat tanda kesengsaraan di antaranya adalah : kerasnya qalbu, keringnya air mata (tidak pernah menangis kepada Allah Ta’ala), panjang angan-angan serta ambisi terhadap dunia.” (Az-Zuhud hal 36, Ibnu Abid Dunya).
Baca Juga: Timbangan Keberuntungan dan Kerugian Seseorang
Siapa Orang yang Sengsara?
Imam Malik bin Anas رحمه الله berkata :
من سعادة المرء أن يوفق للصواب والخير، ومن شقوة المرء أن لا يزال يخطىء
“Di antara kebahagiaan seseorang adalah dia diberi taufiq untuk mengikuti kebenaran dan kebaikan, dan termasuk kesengsaraan seseorang adalah dia terus-menerus dalam kesalahan.” (Jaami’ Bayaanil Ilmi II/884)
Muhammad bin Al-Fadhl رحمه الله brkta :
“Ada tiga perkara tanda2 kesengsaraan :
أحدها : أن يرزق الإنسان العلم ويحرم العمل والثانية : أن يرزق العمل ويحرم الإخلاص، والثالثة : أن يرزق صحبة الصالحين ، ولا يحترم لهم
“Seseorang yang diberikan rezeki ilmu, tetapi diharamkan beramal dengannya, seseorang yang diberi rezeki amal, tetapi diharamkan dari keikhlasan, dan seseorang yang diberi rezeki dekat dengan orang-orang shalih, tapi tidak menghormati mereka.” (Syu’abul Iman IV/ 334 oleh Imam al-Baihaqi)
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
محبة العلم من علامات السعادة، وبغض العلم من علامات الشقاوة
“Mencintai ilmu merupakan bagian dari tanda kebahagiaan dan membenci ilmu merupakan bagian dari tanda kesengsaraan.” (Miftaah Daaris Sa’aadah hal 4)
Al-Hafidz Ibnu Hajar رحمه الله berkata :
ما أحسن قول القائل: من علامة السـعادة أَن تُطيع ، وتَخاف ألا تُقبل، ومِن علامة الشقَاوة أن تَعصي ، وتَرجو أن تنجو
Betapa baik ucapan seseorang yg berkata : “Termasuk dari tanda kebahagiaan adalah engkau melakukan ketaatan dalam keadaan engkau takut ketaatan tersebut tidak akan diterima.
Dan di antara tanda kesengsaraan adalah engkau melakukan kemaksiatan, dan dalam keadaan engkau berharap dirimu bisa selamat.” (Fathul Baari XI/301)
[Cms]
Ustaz Najmi Umar Bakkar
telegram.me/najmiumar
https://telegram.me/najmiumar