ChanelMuslim.com – Shadaqah tathawwu dan keutamaannya. Tathawwu berarti sunnah, keutamaan shadaqah banyak sekali dan sudah banyak dikenal,
di antaranya seperti yang diriwayatkan Al-Bukhary dari hadits Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu, dia berkata,
“Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah bertanya, “Siapakah di antara kalian yang harta ahli warisnya lebih ia cintai daripada hartanya sendiri?”
Mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, tidaklah ada seseorang di antara kami melainkan hartanya lebih dia cintai.”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya hartanya adalah yang lebih dahulu ada, dan harta ahli warisnya yang di kemudian hari (harta yang masih tersimpan).
Baca Juga: Sedekah dan 700 Imbalannya
Mengembangkan Shadaqah Tathawwu Menjadi Seperti Gunung
Di dalam Ash-Shahihain disebutkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,
“Barangsiapa bersedekah senilai sebuah korma dari mata pencaharian yang baik, dan tidak ada yang sampai kepada Allah kecuali yang baik, maka Allah akan menerimanya dengan Tangan kanan-Nya,
kemudian Dia mengembangkannya sebagaimana salah seorang di antara kalian mengembangkan ternaknya, hingga sedekah itu menjadi seperti gunung.”
(Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim, At-Tirmidzy, An-Nasa’iy, Ibnu Majah, dan Ahmad).
“Sesungguhnya sedekah itu benar-benar memadamkan kemurkaan Rabb dan menjaga dari kematian yang buruk.” (Diriwayatkan At-Tirmidzy dan Ibnu Hibban).
“Keluarkanlah sedekah karena sedekah itu membebaskan dari neraka.” (Diriwayatkan Ath-Thabraniy)
Dari Buraidah Radhiyallahu Anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tidaklah seseorang mengeluarkan sedekah walaupun sedikit hingga dia dibebaskan dari kutukan tujuh puluh syetan.”
(Diriwayatkan Ibnu Khuzaiman di dalam Shahih-nya, Al-Hakim, Ahmad dan Al Bazzar).
Baca Juga: Sedekah Mencari Mangsa
Kisah Pendeta yang Telat Bersedekah
Diriwayatkan ada seorang pendeta yang terus-menerus beribadah di biaranya selama enam puluh tahun. Suatu hari, dia keluar dari biaranya sambil membawa adonan roti.
Tiba-tiba ada seorang wanita yang muncul di hadapannya, seraya melepaskan pakaiannya, lalu pendeta itu pun bersetubuh dengan wanita tersebut, lalu seketika itu dia meninggal dunia.
Karena ada seorang pengemis yang datang, lalu adonan roti itu diberikan kepadanya, lalu pengemis itu meninggal dunia.
Ketika amalnya selama enam puluh tahun ditimbang, dengan diletakkan di satu telapak dan kesalahannya diletakkan di telapak yang lain, maka amalnya yang lebih berat.
Namun, ketika adonan roti itu ditimbang dengan amalnya, ternyata kesalahannya lebih berat.
Dalam riwayat Muslim, disebutkan dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Shadaqah itu tidak membuat harta berkurang.”
(Diriwayatkan Muslim, At-Tirmidzy, dan Ahmad).
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha, bahwa orang-orang menyembelih seekor domba. Lalu beliau bertanya, “Apa yang masih menyisa dari bagian domba itu?”
Aisyah menjawab, “Tidak ada yang menyisa selain tulang bahunya.”
Beliau bersabda, “Semuanya masih menyisa kecuali tulang bahunya.” (Diriwayatkan At-Tirmidzy, yang menurutnya adalah hadits Shahih).
Baca Juga: Ide Sedekah Jumat agar Makanan Tidak Terbuang
Adab Sedekah
Tentang adab-adab shadaqah sama dengan adab-adab zakat. Para ulama berbeda pendapat, mana yang lebih baik bagi orang fakir, menerima dari zakat ataukah dari shadaqah?
Ada yang berpendapat, lebih baik baginya menerima dari zakat dan sebagian yang lain berpendapat, lebih baik menerima dari shadaqah.
Tentang shadaqah yang lebih utama, maka telah diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah ditanya, “Apakah shadaqah yang paling utama?”
Beliau menjawab, “Hendaklah engkau mengeluarkan shadaqah ketika engkau dalam keadaan sehat, kikir, takut kefakiran dan sedang mengharap-harapkan kekayaan;
dan janganlah menunda-nunda, hingga ketika nyawa sudah sampai ke tenggorokan, engkau berkata, ‘Fulan mendapat sekian, Fulan mendapat sekian’. Padahal harta itu memang milik Fulan.”
(Ditakhrij Al-Bukhary dan Muslim).
Itulah keutamaan shadaqah tathawwu atau sedekah sunnah bagi seorang Muslim yang disarikan dari buku Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah (penerbit Al Kautsar).[ind]