ChanelMusim.com – Sedekah dan 700 imbalannya. Setiap hari, begitu ada kesempatan saya melanglang buana media sosial buat cari berita dan informasi karena pekerjaan.
Kadang terjebak malah ngubek resep makanan sama guyonan. Seperti barusan, baru tahu ada virus corona varian EEK. Kan jadi gimana gitu. Ya ampun, masak dari makanan malah lari ke EEK. Lah kan emang iya, makanan apapun akhirnya jadi EEK. Ah sudahlah, lelah juga berpolemik.
Intinya sih, kalau mau nulis ya harus baca. Beda kalau mau numis, ya harus merajang bawang dan kawan-kawannya.
Semakin banyak baca semakin paham kekurangan diri, ya kan.
Kemarin di timeline saya rame soal sedekah, kaya dan miskin. Persoalannya muncul gegara pilihan diksi tapi entahlah.
Yang jadi sumber gulana saya sejak sekian lama adalah kalimat, kalau mau kaya banyakin sedekah. Ini bikin mikir sepanjang jalan tol Cijago yang nggak kelar-kelar dibangun lho.
Baca Juga: Tetap Bersedekah walau Sulit
Sedekah dan 700 Butir Kebaikan
Kalau dari yang pernah saya pelajari, Rasulullah dan para sahabat itu jagoan dari jago sedekah di sepanjang zaman. Mereka itu sebenarnya kaya tapi tidak menumpuk harta. Hobinya berdakwah menyebarkan kebaikan. Kalau pun bolak-balik ke luar negeri juga bukan dengan niatan sekedar plesiran tapi juga berdakwah. Tuh kan itulah sebabnya mereka disebut-sebut sebagai angkatan terbaik. Kalau saya mah angkatan remahan rangginang di kaleng kong guan.
Memang ada ayat yang menyebutkan ganjaran berkali-kali lipat dari menginfakan harta di jalan Allah.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.’ (QS. Al Baqarah :261)
Buat saya yang faqir ilmu itu, setiap satu bulir benih akan menumbuhkan 700 bulir lagi itu kalau diartikan hanya harta saja kok ya naif banget ya. Bagaimana kalau 700 kebaikan lagi. Ya 700 benih kebaikan yang akan menghasilkan (700X700) kebaikan. Maafkan ya kalau salah hitung.
Jadi bukan sekedar harta, Bisa jadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Anak-anak yang shallih dan shalihat lagi qurrata’ayun hingga ganjaran surga. Ma syaa Allah Tabarakallah.
Buat saya lagi, bukankah segala sesuatu itu berawal dari niat. Niat hijrah Islammu karena apa? Ke situlah engkau menuju. Dan yang niatnya karena Allah, dijamin hidupnya akan berkah, bahagia dunia dan akhirat.
Menjaga niat ini gampang-gampang susah. Misalnya, “Waduh ada anak yatim nih, aku bantuin uang sekolahnya deh.”
Terus qadarullah urusannya makin lancar. “Tuh kan gara-gara sedekah nih kayaknya.”
Ini nih yang selalu menggetarkan jiwa, “Bukan May, bukan karena sedekahmu tapi karena Kasih Sayang Allah.”
Cesss langsung adem deh jiwa.
Bagaimana kalau ada yang bilang, “Ah udah sering sedekah tapi nggak kaya-kaya juga.”
Kalau udah begini kayaknya banyakin istighfar deh yak.
Baca Juga: Keajaiban Sedekah yang Allah Janjikan
Ganjaran Kebaikan di Hari Akhir
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud, bahwasanya ada seorang laki-laki yang menginfakkan seekor unta yang hidungnya telah diberi tali di jalan Allah. Lalu Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam, “Engkau pasti akan datang pada hari kiamat kelak, dengan tujuh ratus unta yang telah diberikan tali hidungnya”.
Dalam riwayat Muslim dari A’masy berkata : “telah datang seorang laki-laki membawa unta yang telah diberikan tali, maka dia berkata “wahai Rosululloh ini infaq di jalan Allah ta’ala”.
Maka Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bagimu dengan infaq unta ini sebanyak 700 unta pada hari kiamat”
Imam Ahmad meriwayatkan dalam hadits lain dari Abdulloh Bin Mas’ud, beliau berkata, telah bersabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam, “sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah menjadikan pahala kebaikan anak adam menjadi 10 kali lipat sampai 700 kali lipat, kecuali shaum. Dan shaum itu untuk Ku dan Aku yang akan membalasnya, dan bagi orang yang saum akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan saat dia iftornya (idul fitri) dan satu kebahagiaan pada hari kiamat, dan sesungguhnya bau mulutnya orang yang saum lebih wangi di hadapan Allah daripada minyak kesturi” (HR. Ahmad)
Hadits yang semakna juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari sahabat Abu Hurairoh. Imam Ahmad telah meriwayatkan hadits yang lain dari khorim bin Fatik, telah berkata.
Telah bersabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa yang berinfak dengan satu nafakah di jalan Allah, maka akan dilipatgandakan sampai 700 kali lipat”
Balasan pahala kebaikan bisa jadi lebih dari 700 kali lipat bahkan bisa sampai ribuan lipat hingga tak terbatas, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh tentang lipatan balasan kebaikan hingga ribuan kali lipat dalam tafsir firman Allah ta’ala,
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak” (QS. Al-Baqoroh : 245)
[MY]