SENANTIASA berinfak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 133-135.
Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam Shafwatut Tafasir jilid 1 dijelaskan bahwa Allah memerintahkan agar bersegera meraih perkara yang pasti mengantarkan pada ampunan dan peraihan surga.
Dimana luas surga itu digambarkan seperti luasnya langit dan bumi.
Hal yang sama diungkapkan dalam surat Al-Hadid ayat 22.
Amalan yang mengantarkan peraihan maghfirah dan surga antara lain senantiasa berinfak dalam setiap keadaan, baik ketika lapang atau sempit, sehat atau sakit, kaya atau miskin.
Baca juga: Nikmat Hidayah
Senantiasa Berinfak
Karakter ini ingin senantiasa menjadi pemberi daripada penerima, tangannya ingin di atas daripada di bawah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan di atas yaitu orang memberi infak dan tangan di bawah yaitu orang yang minta-minta. (HR. Bukhari Muslim).
Karena meyakini balasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berapapun harta yang diinfakkan akan diganti oleh-Nya.
وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki. (QS. Saba:39).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata, “Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkan-Nya, niscaya Dia akan mnggantinya untukmu di dunia dan di akhirat engkau akan diberi pahala dan ganjaran, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.”
[Sdz]