BANYAK orang salah persepsi, mereka menyangka bahwa sebab terkabulnya doa hanya berkaitan dengan kalimat atau lafaz-lafaz yang digunakan saat memohon kepada Allah. Mereka hanya fokus pada pemakaian lafaz tersebut, namun mengabaikan adab ataupun kondisi yang menyertainya.
Ada seseorang dalam kondisi kesulitan berdoa kepada Allah dengan penuh ketundukan, di waktu-waktu yang mustajab, dan ia mengiringi doanya dengan amal-amal shalih yang menunjang terkabulnya doa serta banyak hal lainnya yang menyebabkan doa-donya terkabul.
Lalu orang lain menyangka bahwa apa yang dilakukan orang yang doanya terkabul tersebut adalah karena lafaz dari doa-doanya hingga iapun mencoba untuk mencontoh dan menghafalnya.
Baca Juga: Hadis tentang Lima Malam saat Doa Tidak Tertolak
Sebab Terkabulnya Doa yang Sering Diabaikan
Namun ia justru mengabaikan adab-adab dalam berdoa serta hal lain yang menyertainya.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab Ad Daa Waa Ad Dawaa, mengumpamakan seperti orang yang menggunakan obat manjur, pada waktu dan cara yang tepat sehingga obat itu bermanfaat baginya.
Kemudian orang lain menyangka bahwa ia dapat memperoleh manfaat yang serupa hanya dengan sekadar memakai obat yang sama, sementara ia mengabaikan berbagai segi lain yang menyertai penggunaan obat tersebut.
Maka penting sekali seseorang memahami sebab-sebab yang mengiringi terkabulnya doa, tidak hanya fokus pada penggunaan lafaz-lafaz tertentu. [Ln]