ChanelMuslim.com – Muhammad bin Sirin adalah seorang tabi’in yang merupakan putra dari pasangan Sirin dan Sofiyah. Beliau dilahirkan dua tahun sebelum berakhirnya pemerintahan khalifah Utsman bin Affan. Kita bisa mengambil inspirasi dari beliau terkait ketekunannya dalam belajar ilmu agama.
Baca Juga: Muhammadiyah Perkenalkan EdutabMu, Program Akselerasi Pendidikan tanpa Internet
Bukti Hausnya Muhammad bin Sirin terhadap Ilmu
Menginjak usia remaja, Muhammad bin Sirin sudah sangat haus akan ilmu pengetahuan.
Dikutip dari buku berjudul “Pejuang dan Pemikir Islam dari Masa ke Masa” yang ditulis oleh Abdul Latif dan Hidayatullah, saat itu, ia melihat di Masjid Rasulullah ada para sahabat, seperti Anas bin Malik, Zaid bin Tsabit, Imran bin Husein, Abdullah bin Umar, dan Abdullah bin Abbas.
Ada juga Abdullah bin Zubair dan Abu Hurairah. Muhammad bin Sirin pun menyapa mereka semua dan mulai ikut menyerap ilmu-ilmu.
Ia mendalami permasalahan fiqih dan riwayat-riwayat hadits Rasulullah. Muhammad bin Sirin dan keluarga pun pindah dan menetap di Basrah.
Di sana, ia menjalani hidup dengan penuh keseimbangan. Sebagian harinya digunakan untuk ilmu dan ibadat, sebagian lainnya untuk berdagang mencari rezeki.
Saat mentari terbit, ia berangkat ke Masjid Basrah untuk mengajar sambil belajar. Pada malam hari tiba, ia menekuni Al-Qur’an dengan sepenuh jiwa sampai menangis karena takut kepada Allah.
Keluarga, tetangga, dan sahaba-sahabat karibnya mendengar tangisan dalam munajatnya tersebut.
Setiap berkeliling di pasar siang hari pun, ia tidak lepas dari berzikir kepada Allah dan selalu mengingatkan kawan-kawannya akan daya tarik duniawi yang semu serta memberikan petunjuk tentang cara mendekatkan diri kepada Allah.
Baca Juga: Cucu Muhammad Ali Menang dalam Pertandingan Pro Pertamanya
Membuat Seseorang Mengingat Allah
Selain itu, Muhammad bin Sirin juga selalu menjadi penengah apabila terjadi sengketa atau keributan. Ia juga seringkali menghibur dengan cerita-cerita yang menyejukkan hati, tanpa menurunkan wibawa di mata kawan-kawannya.
Allah pun menganugerahkan hidayah dan wibawa, memberinya pengaruh, sehingga apabila seseorang sedang lupa diri, lalu melihat Ibnu Sirin di pasar, maka seseorang akan langsung sadar dan mengingat Allah kemudian bertahlil serta bertakbir.
Pemahamannya tentang agama sangat teliti, keteguhan pandangannya tentang yang halal dan haram adakalanya memunculkan pendirian yang dianggap aneh oleh orang lain.
Sahabat Muslim, semoga kita bisa mengambil hikmah dan inspirasi dari ketekunannya dalam menuntut ilmu agama. [Cms]