Menghadapi Kezaliman Penguasa, Oleh: Ustadz Abdullah Haidir Lc.
ChanelMuslim.com – Menasehati rakyat agar sabar itu bagus, tapi lebih bagus lagi jika ulama menasehati pemimpin jika kebijakannya menyengsarakan rakyat.
Sekedar mengingatkan rakyat agar taat kepada penguasa, lalu diam terhadap kezaliman penguasa, hanya menyuburkan antipati terhadap peran ulama.
Justeru jika ulama rajin menegur kezaliman penguasa, hal itu dapat menjadi rem agar penguasa tidak semena-mena, juga rem bagi rakyat agar tidak onar.
Jangan cuma berlindung dengan dalih menasehati pemimpin harus diam-diam, nyatanya malah tidak sama sekali, baik terang-terangan maupun diam-diam.
Baca Juga: Kisah Ulama dalam Berhubungan dengan Penguasa (Part 1)
Menghadapi Kezaliman Penguasa (1)
Tampaknya harus ada tajdid mengenai banyak hal dalam kehidupan bersosial bernegara dalam perspektif Islam sesuai dinamika yang ada dan tidak jumud
Sebab, walaupun nash-nash jelas bicara tentang ketaatan terhadap penguasa, namun sirah salaf penuh contoh bagaimana mereka terang-terangan menentang kezaliman penguasa.
Kisah para nabi pun sangat jelas bagaimana mereka menentang kezaliman penguasa. Bahkan bukan hanya semata soal tauhid dan syirik, tapi juga kezaliman sosial.
Nabi Musa as, ketika menentang Fir’aun, bukan semata karena kekufurannya, tapi juga karena kezaliman Fir’aun yang perbudak Bani Israil.
Tahukah anda apa yang dikatakan Nabi Musa as ketika berhadapan dengan Fir’aun selain mengajaknya beriman dan meninggalkan kekufuran?
“Lepaskan Bani Israil (pergi) beserta kami…” (QS. Asy-Syurara 17)
Maksudnya biarkan mereka pergi ke Palestina, dan jangan perbudak mereka.
Umat-umat terdahulu yang dihadapi para Nabi, bukan sekedar membawa kekufuran, tapi juga kezaliman sosial. Kedua-duanya ditentang dan didakwahi.
Ada umat yang berbangga-bangga dengan bangunannya, ada umat yang suka culas dalam berekonomi, ada umat yang menyelengkan intelektual, dll.
Bersambung…