• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 14 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Mengenal Nuruddin Zanki, Tokoh yang jadi Inspirasi Shalahuddin (2)

Desember 8, 2021
in Khazanah
Mengenal Nuruddin Zanki, Tokoh yang jadi Inspirasi Shalahuddin (1)

Foto: Pexels/Johannes Plenio

104
SHARES
799
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Tokoh yang penuh inspirasi di balik Shalahuddin bernama Nuruddin Mahmud itu adalah seorang Sultan berkebangsaan Turki yang lahir di Iraq, 11 Februari 1118 M, bertepatan dengan 15 Syawwal 511 H.

Ia dididik oleh ayahnya, Imaduddin Zanki menjadi seorang lelaki yang berwawasan keagamaan luas.

Baca Juga: Mengenal Nuruddin Zanki, Tokoh yang jadi Inspirasi Shalahuddin (1)

Seorang Tokoh Inspirasi Shalahuddin dalam Hal Jihad

Selain itu, menjadi pribadi yang memiliki kecakapan dalam memimpin, dan keuletan dalam berkarya.

Ia tumbuh dalam kezuhudan, tidak makan dan minum kecuali dari kepunyaannya sendiri, tanpa menyentuh satu koin pun kas Negara.

“Pada suatu hari”, terang seorang Petinggi Negara yang selalu menemani Sultan Nuruddin Mahmud, ”saya berjalan bersamanya di kota Raha, di bawah terik matahari. Setiap kali kami melangkah, bayang-bayang kami berjalan mendahului. Ketika kami kembali, bayang-bayang kami berjalan mengikuti kami dari belakang.”

“Apakah Anda tahu mengapa saya memukul kuda agar berjalan dan saya menengok ke belakang?” tanya Sultan Nuruddin.

“Tidak,” jawab sang Perwira tinggi.

“Ketahuilah, riwayat kita dengan dunia ibarat kita dengan bayang-bayang kita. Ia lari ketika dikejar orang yang mencarinya, tetapi dia lari mengejar orang yang meninggalkannya.”

Wajar saja ketika banyak ulama menggelari beliau sebagai generator jihad di era itu.

Semangatnya terbilang asing di telinga pemimpin-pemimpin dunia islam kala itu, membuat umat Islam memasang mata dan mencurahkan perhatiannya pada kinerja beliau yang berbasis konsep jihadi yang mengagumkan.

Asing, tetapi memikat, dan menorehkan kemenangan-kemenangan harum.

Ketika Nuruddin Zanki memasuki kota Mosul di Iraq, ia membumikan aturan Islam yang begitu bijaksana di dinas kepolisian.

Sebelumnya –sama dengan zaman ini- saat itu dinas kepolisian identik dengan nepotisme dan menguntungkan pihak penguasa.

Baca Juga: Sultan Nuruddin Zanki dalam Peristiwa Harenc

Membumikan Kebenaran

Dengan kekuasaan, Sultan Nuruddin membumikan kebenaran, sehingga tersemailah kedamaian, bermuncullah senyuman rakyat yang kian lama semakin mendukung perjuangan beliau.

Hubungan beliau dengan Shalahuddin Al-Ayyubi sangat dekat. Semenjak Nuruddin Zanki menaiki tahta kuasa dan menyemaikan kebenaran dengan kekuasaannya, ia menjadi inspirasi bagi generasi muda islam di eranya.

Sejarah menorehkan kisahnya, dan alur cerita benar-benar padu menerangkan. Awal kedekatan ideologis antara Nuruddin Zanki dan Shalahuddin adalah ketika Sang Sultan mengutus Paman Shalahuddin, Asaduddin Syirkuh, untuk memimpin sepasukan besar tentara guna menyelamatkan Mesir dari kesewenang-wenangan Pasukan Salib dan hagemoni Syiah yang sesat.

Shalahuddin saat itu masih berusia relatif muda, dan ia baru mengikuti pamannya, Asaduddin Syirkuh, dalam ekspedisi ke Mesir untuk yang ketiga kalinya.

Ekspedisi pertama berhasil dilancarkan Asaduddin dan menyelamatkan Mesir, tetapi Menteri Kerajaan Fathimiyah Mesir, Syaur As-Sa’di berkhianat.

Dalam ekspedisi kedua, tentara Asaduddin merasakan kepiluan yang sangat, karena di Barat Kairo laju pasukan muslim berhasil dipatahkan pasukan Salib atas perintaan Menteri Kerajaan Syiah Fathimiyah mesir, Syaur As-Sa’di. [Cms]

(Bersambung pada bagian ketiga)

Tags: Nuruddin zankiTokoh inspiratif
Previous Post

Bersama Para Penerima Beasiswa Gemilang, NPC Adakan Gerakan Peduli Lingkungan di Situbondo

Next Post

Apakah Ada Doa Setelah Iqamah?

Next Post
Apakah Ada Doa Setelah Iqamah?

Apakah Ada Doa Setelah Iqamah?

ITS Raih Dua Gelar Juara dalam Robocup Asia-Pasific 2021

ITS Raih Dua Gelar Juara dalam Robocup Asia-Pasific 2021

Kebiasaan sebelum Tidur yang Baik bagi Kesehatan

Kebiasaan sebelum Tidur yang Baik bagi Kesehatan

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga