SYEIKH Ali Thanthawi rahimahullah menulis tentang “Mengejar Masa Depan” yang menggambarkan bagaimana manusia selama ini selalu memburu sebuah impian yang tak kunjung tercapai.
Ketika satu impian terwujud, akan ada lagi impian yang lain. Impian itu adalah masa depan.
Saat masih kecil, kita sering ditanya apa cita-citamu? Kemudian pada waktunya kamu berhasil menggapai cita-citamu dan menjadi seperti apa yang kamu harapkan, akan ada lagi masa depan baru yang kamu tuju.
Bagi seorang muslim, masa depan itu hanya satu, kehidupan akhirat yang bahagia di surga-Nya.
Berikut tulisan selengkapnya.
Baca Juga: Masa Depan Milik Umat Ini
Mengejar Masa Depan
Ketika aku di Sekolah Dasar, mereka berkata kepadaku: Lanjutkan studimu demi masa depan.
Ketika aku di Sekolah Menengah Pertama, mereka berkata kepadaku: Lanjutkan studimu demi masa depan.
Ketika aku di Sekolah Menengah Atas, mereka berkata kepadaku: Lanjutkan studimu demi masa depan.
Ketika aku kuliah dan mendapat gelar sarjana mereka berkata kepadaku: Carilah kerja demi masa depan.
Setelah aku bekerja, mereka berkata kepadaku: Menikahlah demi masa depan.
Kemudian mereka berkata kepadaku: Segeralah punya anak demi masa depan.
Dan sekarang, ketika aku menulis kata-kata ini, umurku telah mencapai 77 tahun, dan aku masih menunggu masa depan.
Masa depan adalah titik merah yang tak pernah kita capai. Karena jika kita mencapainya, masa itu berubah menjadi masa kini, dan kita akan menghadapi masa depan berikutnya dan begitu seterusnya.
Namun masa depan yang hakiki adalah: Engkau membuat Allah ridha kepadamu, Engkau selamat dari neraka-Nya dan mendapatkan surga-Nya.
Sahabat Muslim, jangan salah dan tersesat menuju masa depan. Pilih masa depan yang sejalan dengan tujuan kita hidup di dunia, yaitu beribadah kepada Allah dan mengharap ridho-Nya. [ind]