Chanelmuslim.com – Membantah dan Berdebat Dapat Menghilangkan Cahaya Ilmu
Rasa tidak puas atau keingintahuan yang detail seringkali membuat kita banyak bertanya. Hal ini mungkin sesuatu yang wajar, namun adakalanya hal tersebut dapat menghilangkan keberkahan ilmu.
Dari Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Biarkanlah apa yang tidak saya jelaskan pada kalian, karena sesungguhnya yang menyebabkan kebinasaan umat-umat sebelum kalian ialah mereka terlalu banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka. Oleh karena itu, jika saya melarang kalian akan sesuatu, maka jauhilah itu dan jika saya memerintahkan kalian melakukan sesuatu, maka lakukanlah sekedar kemampuan kalian.” (Muttafaq ‘alaih)
Hadits diatas memiliki sababul wurud (sebab munculnya sabda Rasulullah), yaitu bahwa suatu ketika Nabi Muhammad berkhutbah dan beliau berkata, “Wahai manusia! Sungguh Allah telah mewajibkan kalian ibadah haji! ” Lantas seorang laki-laki bertanya, “Apakah setiap tahun Rasulullah? ” Beliau pun terdiam sehingga lelaki tersebut mengatakan berulang-ulang. Kemudian Rasulullah bersabda, “Seandainya saya berkata ya, pastinya menjadi wajib dan kalian tidak akan mampu.” Kemudian beliau bersabda sebagaimana hadits diatas, “Biarkanlah apa yang saya tinggalkan untuk kalian…”
Baca Juga: Bantahan Ibnu Abbas yang Membuat 2000 Orang dari Kaum Khawarij Bertaubat
Membantah dan Berdebat Dapat Menghilangkan Cahaya Ilmu
Hadits ini termasuk diantara kaidah Islam yang penting. Allah berfirman yang artinya; “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (Al-Hasyr: 7)
Dalam ayat lain disebutkan; “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (At-Taghabun: 16)
Dari hadits tersebut terdapat kemakruhan banyak bertanya tanpa ada perlunya. Imam Malik berkata: “Membantah dan berdebat dapat menghilangkan cahaya ilmu dari hati seseorang.”
Dalam sebagian atsar disebutkan, “Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Allah membukakan baginya pintu ilmu dan menutup darinya pintu berdebat. Dan apabila Allah menghendaki buruk pada seorang hamba, maka Allah membukakan baginya pintu berdebat dan menutup darinya pintu ilmu.”
Jika seorang guru atau ulama memberitahukan tentang syariat agama sesuai dengan Alquran dan Hadits sahih sebagai rujukannya, maka lakukan apa yang telah disampaikan. Pertanyaan detail atau bahkan hingga berdebat karena perbedaan khilafiyah misalnya sungguh sangat disayangkan. (w/Riyadhus Shalihin & Penjelasannya, Ummul Qura)