KUDA dapat menjadi penyelamat untuk membantu korban banjir dan longsor. Inilah salah satu keistimewaan hewan yang sering ditunggangi oleh Rasulullah dan para sahabat di jazirah Arab.
Biasanya, kuda digunakan untuk mengangkut barang dagangan di pasar atau keperluan perang.
Tetapi, selain kepentingan-kepentingan di atas, kuda pun dapat menjadi penyelamat untuk membantu korban banjir dan longsor, seperti di daerah Kabupaten Bogor.
Pada 2020 lalu, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dalam keadaan terisolasi akibat bencana banjir sekaligus longsor yang terjadi di sana.
Hal itu menyebabkan akses kendaraan menuju ke sana sulit untuk menggunakan kendaraan ringan pada umumnya seperti, motor dan mobil, bahkan perjalanan harus ditempuh melalui jalur udara atau kendaraan offroad.
Salah satu relawan, Zaelani, memilih menggunakan kuda untuk mendistribusikan logistik bagi para penyintas banjir.
Bukan tanpa alasan Zaeni dan teman-temannya yang datang dari sekolah latihan kuda di Ciomas, Kota Bogor dan Kota Serang menunggangi kuda.
Mereka melakukan ini semua atas inisiatif sendiri, mengingat akses jalan yang cukup sulit.
Kuda yang digunakan adalah kuda asli Indonesia namanya adalah kuda sandei.
Dengan fisiknya tidak terlalu besar, cocok dengan kondisi untuk cuaca seperti sekarang ini dan kuda tersebut mampu membawa beban sekitar 100 kilogram.
Baca Juga: Deretan Selebritis yang Menekuni Hobi Berkuda
Kuda Penyelamat saat Banjir
Saat membawa barang-barang, kuda tidak ditunggangi. Tetapi, dituntun. Setelah selesai mengantarkan logistik, kuda ditunggangi lagi untuk pulang.
Selain tidak memerlukan bahan bakar, kuda juga hanya perlu diberi makan rumput dan di area tersebut banyak sekali rumput tersedia.
Kuda-kuda tersebut harus menempuh jarak 15 km untuk sampai ke tempat tujuan, melewati jalan kampung berupa gang-gang sempit, pematang sawah dan lereng bukit terjal untuk menghindari jalan utama yang terkena longsor.
Sepanjang perjalanan, distribusi logistik menggunakan kuda ini mendapatkan sambutan dari warga karena belum pernah ada kuda yang masuk ke daerah mereka.
Oleh sebab itu, hal ini menjadi hiburan bagi warga yang terkena bencana.
Pemakaian kuda untuk melewati jalan-jalan yang sulit dilalui oleh kendaraan biasa untuk sampai di lokasi bencana dalam rangka memberikan bantuan adalah keputusan yang sangat tepat.
Tetapi, kesehatan dan keselamatan kuda pun harus diperhatikan oleh para relawan.
Sebab, saat banjir besar pada 2020 yang melanda daerah Jabodetabek, tepatnya, di Tangerang, seekor kuda mati dan kusirnya pingsan saat nekat menerobos banjir diduga karena kelelahan sebab kuda tersebut sedang membawa gerobak delman pula.
Oleh sebab itu, tindakan yang harusnya dilakukan adalah di saat kuda membawa banyak beban logistik dan harus menempuh jarak yang lumayan jauh serta jalan yang ekstrim, kuda tersebut lebih baik dituntun.
Daripada, bebannya harus bertambah karena ditunggangi.
Itulah beberapa alasan mengapa kuda dipilih sebagai kendaraan saat bencana.
Meskipun kuda mampu menanggung beban berat dan juga menapaki jalan terjal, kesehatan dan keselamatan kuda juga harus diperhatikan penunggangnya. [ind/Camus]
Tulisan ini pernah ditayangkan di ChanelMuslim pada 18 Januari 2020 dengan judul Alasan Mengapa Kuda Dipilih sebagai Kendaraan saat Banjir dan Longsor.