ChanelMuslim.com – Dakwah mempunyai tujuan yang jauh, berpengaruh kuat untuk kemajuan peradaban umat muslim. Rasulullah pun bangkit, dan setelah itu, selama 25 tahun, beliau tidak pernah istirahat dan diam, tidak hidup untuk diri sendiri dan keluarga beliau.
Beliau bangkit dan senantiasa bangkit untuk berdakwah kepada Allah, memanggul beban yang berat di atas pundaknya, tidak mengeluh dalam melaksanakan beban amanat yang besar di muka bumi ini, memikul beban kehidupan semua manusia, beban akidah, perjuangan dan jihad di berbagai medan.
Khadijah memainkan peran penting dalam kehidupan Nabi Muhammad ketika melaksanakan dakwah, ia memiliki kedudukan terhormat di tengah kaummnya. Khadijah pun mendukung dan memudahkan urusannya. Tercatat dalam sejarah bahwa orang pertama yang memeluk Islam adalah Khadijah.
Nabi mendapat berbagai macam perintah dalam firman Allah:
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ,قُمْ فَأَنْذِرْ,وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ,وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ,وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ,وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ,وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ
“Hai orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan, dan agungkanlah Rabbmu, dan bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak, dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah.” (Al-Muddatstsir: 1-7).
Dalam ayat ini, dijelaskan mengenai perintah dakwah yang mempunyai tujuan yang jauh, berpengaruh kuat untuk kemajuan peradaban umat muslim, yang dapat dirinci sebagai berikut.
Tujuan sebagai pemberi peringatan, agar siapapun yang menyalahi keridaan Allah di dunia ini diberi peringatan tentang akibatnya yang pedih di kemudian hari, dan pasti akan mendatangkan kegelisahan dan ketakutan di dalam hati.
Tujuan mengagungkan Rabb, agar siapapun yang menyombongkan diri di dunia tidak dibiarkan begitu saja melainkan kekuatannya akan dipunahkan dan keadaannya dibalik total sehingga tidak ada kebesaran yang menyisa di dunia selain kebesaran Allah.
Tujuan membersihkan pakaian dan meninggalkan perbuatan dosa, agar kebersihan lahir dan batin benar-benar tercapai, begitu pula dalam membersihkan jiwa dari segala noda dan kotoran bisa mencapai titik kesempurnaan, agar jiwa manusia berada di bawah lindungan rahmat Allah, penjagaan, pemeliharaan, hidayah dan cahaya-Nya, sehingga dia menjadi sosok paling ideal di tengah masyarakat manusia, mengundang pesona semua hati dan decak kekaguman.
Tujuan larangan mengharap yang lebih banyak dari apa yang diberikan agar seseorang tidak menganggap perbuatan dan usahanya sesuatu yang besar lagi hebat, agar dia senantiasa berbuat dan berbuat lebih banyak berusaha dan berkorban, lalu melupakannya. Dengan perasaannya di hadapan Allah, bahkan dia tidak merasa telah berbuat dan berkorban.
Dalam ayat yang terakhir terdapat isyarat tentang gangguan. Siksaan, ejekan dan olok-olok yang bakal dilancarkan orang-orang yang menentang, dan bahkan mereka akan berusaha membunuh beliau dan membunuh para sahabat serta menekan setiap orang yang beriman di sekitarnya. Allah memerintahkan agar Nabi bersabar dalam menghadapi semua itu, dengan modal kekuatan dan ketabahan hati, bukan dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, tapi karena keridaan Allah semata.
Dalam ayat ini, jika dilihat secara sepintas, begitu sederhana perintah Allah kepada Nabi Muhammad. Tetapi, betapa besar dan berat pengamalannya, alangkah besar pengaruh guncangannya terhadap seisi alam dan membiarkan sebagian berbenturan dengan sebagian yang lain.
Ayat-ayat ini sendiri juga mengandung materi-materi dakwah dan tablig. Pemberian peringatan itu sendiri biasanya mengundang berbagai reaksi yang kurang menyenangkan. Semua ayat ini menuntut tauhid yang jelas dari manusia, penyerahan urusan kepada Allah, meninggalkan kesenangan diri sendiri dan keridhaan manusia, untuk dipasrahkan kepada keridhaan Allah.
Tauhid, Iman kepada Hari Akhirat. Membersihkan jiwa, dengan cara menjauhi kemungkaran dan kekejian, yang kadang-kadang mengakibatkan munculnya hal-hal yang kurang menyenangkan, mencari keutamaan, kesempurnaan dan perbuatan-perbuatan yang baik.
Menyerahkan semua urusan kepada Allah. Semua itu dilakukan setelah beriman kepada risalah Muhammad, bernaung di bawah kepemimpinan dan bimbingan beliau yang lurus.
Selain itu, permulaan ayat-ayat ini mengandung seruan yang tinggi, sebagai perintah yang ditujukan kepada Nabi , agar beliau bangun dari tidur dan melepas selimut, siap untuk berjihad dan berjuang.
“Hai orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan.”
Seolah-olah dikatakan kepada beliau, “Sesungguhnya orang yang hidup untuk dirinya bisa hidup tenang dan santai. Namun, engkau yang memikul beban besar ini, mengapa tidur-tiduran saja? Mengapa engkau santai-santai saja? Mengapa engkau masih telentang di atas tempat tidur yang nyaman dan tenang-tenang saja?!
Bangunlah untuk menghadapi urusan besar yang sudah menantimu. Beban berat sudah menunggu di hadapanmu. Bangunlah untuk berjihad dan berjuang. Bangunlah, karena waktu tidur dan istirahat sudah habis. Sejak hari ini engkau harus siap untuk lebih banyak berjaga pada malam hari dan perjuangan yang berat lagi panjang. Bangunlah dan bersiaplah untuk semua itu.”
Sungguh, ini merupakan perkataan yang serius dan menakutkan, yang membuat beliau melompat dari tempat tidurnya yang nyaman di rumah yang penuh kedamaian, siap terjun ke kancah, di antara arus dan gelombang, antara yang keras dan yang menarik menurut perasaan manusia, terjun ke kancah kehidupan.
Rasulullah pun bangkit, dan setelah itu, selama 25 tahun, beliau tidak pernah istirahat dan diam, tidak hidup untuk diri sendiri dan keluarga beliau. Beliau bangkit dan senantiasa bangkit untuk berdakwah kepada Allah, memanggul beban yang berat di atas pundaknya, tidak mengeluh dalam melaksanakan beban amanat yang besar di muka bumi ini, memikul beban kehidupan semua manusia, beban akidah, perjuangan dan jihad di berbagai medan.
Beliau pernah hidup di medan peperangan secara terus-menerus dan berkepanjangan selama 20 tahun. Urusan demi urusan tidak pernah lekang selama itu, sejak beliau mendengar seruan yang agung dan mendapat beban kewajiban. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada beliau dan kepada siapapun yang ikut memperjuangkan dakwah Islam.[ind/Walidah]