KHUTBAH Jumat adalah ceramah atau pidato keagamaan yang disampaikan oleh khatib (penceramah) sebelum pelaksanaan shalat Jumat, menggantikan dua rakaat shalat Zuhur yang biasa dilakukan pada hari biasa.
Khutbah Jumat adalah bagian penting dari ibadah shalat Jumat.
Berikut teks khutbah Jumat bertema hisab manusia yang dapat Sahabat Muslim gunakan.
Hisablah Dirimu Sebelum Dihisab
إنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفرهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنُعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللّه فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِي لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَحَبِيْبِ رَبِّ العالمَيْنَ إمامِ المتقين وقَائدِ الغُرِّ المُحَجَّلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وأنصاره وأحْبَابِه وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
KHUTBAH I
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Alhamduillahi rabbil ‘alamin, puji dan syukur hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan banyak nikmat dan rahmat-Nya kepada kita.
Terutama nikmat Iman, Islam, dan Ihsan. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan umat manusia, baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kepada seluruh keluarga, para sahabat, serta seluruh ummatnya hingga akhir zaman.
Saat ini kita berada di awal tahun baru 1447 H. Satu tahun berlalu digantikan dengan tahun yang baru.
Perjalanan waktu yang sangat cepat. Hitungan usia manusia bertambah. Namun pada hakikatnya berkurang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Maka, sangat bijak bila seiring bertambahnya usia ini manusia melakukan evaluasi dan muhasabah. Umar bin Khattab ra berkata:
حَاسِبُوْا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا وَتَزَيَّنُوا لِلْعِرْضِ الْأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا
“Hisablah dirimu sebelum amalmu dihisab dan persiapkanlah dirimu untuk menghadapi hari dimana semua mahluk dihadapkan kepada Allah, sungguh hisab terasa ringan dihari kiamat bagi orang-orang yang gemar mengoreksi dirinya di dunia.”
Banyak sudah yang kita lakukan dalam kehidupan dunia ini. Kita hidup dalam rangkaian ujian tak berkesudahan.
Antara suka dan duka, antara lapang dan sempit, antara sehat dan sakit, antara harap dan takut, antara pujian dan celaan, dan seterusnya.
Lalu, berapa lama lagi gerangan sisa hidup di dunia? Bukankah pada setiap tarikan nafas, pada setiap gerak dan diam, pada setiap langkah, pada setiap pergantian waktu, kita semakin dekat dengan saat berpisah dengan dunia?! Bukankah pada semua itu kita akan dihisab dan diminta pertanggungan jawab?
Allah befirman
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (QS al-Anbiya: 1).
Sampai kapan manusia larut dalam tarikan dan arus dunia yang fana? Sampai kapan manusia lalai dari kehidupan akhirat yang kekal selamanya? Kapan manusia mau menyadari hakikat kehidupan yang sesungguhnya?
Khutbah Jumat: Hisablah Dirimu Sebelum Dihisab
Saat hisab memang sudah semakin dekat. Hari ini tidak seperti kemarin. Esok juga tidak akan sama dengan sekarang.
Kondisi dan keadaan manusia berubah seiring dengan bertambahnya usia. Ia terus dimakan oleh kelemahan dan kerentaan.
Sesudah wafat, perjalanan hidup baru di alam akhirat dimulai sejak manusia diletakkan di dalam kubur.
Saat mereka mengantar dan memasukkan ke liang lahat lalu pergi kembali meninggalkannya dalam kesendirian.
Pada saat itulah ruh dikembalikan kepada jasad untuk kemudian diberi pertanyaan. Tidak ada kerabat, kolega dan keluarga. Harta, jabatan, status sosial, pengikut dan pasukan sudah tidak berguna.
Setiap manusia tergadai dengan amalnya. Jika berbuat baik, ia akan mendapat balasan kebaikan. Namun nauzu billah jika sebaliknya.
Bayangkan saat dua malaikat datang kepada kita di dalam kubur lalu keduanya bertanya:
مَنْ رَبُّكَ؟ وَمَا دِينُكَ؟ وَمَنْ نَبِيُّكَ؟
“Siapa Rabbmu?” “Apa agamamu?” “Dan siapa Nabimu?”
Apa gerangan jawaban kita? Apakah kita sudah menyiapkan jawaban dari pertanyaan tersebut? Tentu bukan hanya ucapan, namun disertai dengan sikap dan perbuatan yang membenarkan ucapan tersebut.
Dalam riwayat Abu Sa’id Al-Khudri ra, beliau berkata:
“Aku bersama-sama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyaksikan penguburan jenazah, lalu Rasulullah saw bersabda:
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ تُبْتَلَى فِي قُبُورِهَا، فَإِذَا الْإِنْسَانُ دُفِنَ فَتَفَرَّقَ عَنْهُ أَصْحَابُهُ، جَاءَهُ مَلَكٌ فِي يَدِهِ مِطْرَاقٌ فَأَقْعَدَهُ، قَالَ: مَا تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَإِنْ كَانَ مُؤْمِنًا قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، فَيَقُولُ: صَدَقْتَ ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى النَّارِ، فَيَقُولُ: هَذَا كَانَ مَنْزِلُكَ لَوْ كَفَرْتَ بِرَبِّكَ، فَأَمَّا إِذْ آمَنْتَ فَهَذَا مَنْزِلُكَ، فَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ، فَيُرِيدُ أَنْ يَنْهَضَ إِلَيْهِ فَيَقُولُ لَهُ: اسْكُنْ وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ
Wahai manusia, umat ini akan diuji dalam kuburnya. Jika seseorang telah dikuburkan dan orang-orang yang mengikutinya telah pergi, maka datanglah kepadanya malaikat yang di tangannya ada palu, lalu malaikat itu mendudukkannya dan bertanya, “Apa pendapatmu tentang lelaki ini (yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).” Jika dia mukmin, dia akan mengatakan, “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah melainkan Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.” Maka malaikat itu berkata kepadanya, “Engkau benar.” Lalu dibukakan baginya pintu menuju neraka, lalu dikatakan kepadanya, “Inilah tempatmu seandainya engkau kafir kepada Rabb-mu. Adapun jika engkau beriman kepada-Nya, Allah telah menggantikan untukmu dengan tempat ini.” Lalu dibukakan untuknya pintu menuju Surga. Maka dia pun ingin segera menuju ke sana, maka dikatakan kepadanya, “Diamlah (bertenanglah).” Lalu diluaskan untuknya kuburannya.”
Baca juga: Inilah Khutbah Rasulullah Saat Haji Wada
وَإِنْ كَانَ كَافِرًا أَوْ مُنَافِقًا يَقُولُ لَهُ: مَا تَقُولُ فِي هَذَاالرَّجُلِ؟ فَيَقُولَ: لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا، فَيَقُولُ: لَا دَرَيْتَ، وَلَا تَلَيْتَ، وَلَا اهْتَدَيْتَ، ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: هَذَا مَنْزِلُكَ لَوْ آمَنْتَ بِرَبِّكَ، فَأَمَّا إِذْ كَفَرْتَ بِهِ فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَبْدَلَكَ بِهِ هَذَا، وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى النَّارِ، ثُمَّ يَقْمَعُهُ قَمْعَةً بِالْمِطْرَاقِ يَسْمَعُهَا خَلْقُ اللهِ كُلُّهُمْ غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ ” فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا أَحَدٌ يَقُومُ عَلَيْهِ مَلَكٌ فِي يَدِهِ مِطْرَاقٌ إِلَّا هِيِلَ عِنْدَ ذَلِكَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” يُثَبِّتُ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ ” [إبراهيم :27]
Adapun orang kafir atau munafiq maka dikatakan kepadanya, “Apa pendapatmu tentang lelaki ini?” Lalu dia menjawab, “Aku tidak tahu, aku telah mendengar orang-orang mengatakan sesuatu.” Maka dikatakan kepadanya, “Engkau tidak tahu, tidak pula berusaha untuk mengetahui, lalu engkau pun tidak mendapatkan hidayah!” Kemudian dibukakan baginya pintu menuju Surga lalu dikatakan kepadanya, “Inilah tempatmu andai engkau beriman kepada Rabb-mu. Adapun jika engkau kafir kepadanya, maka Allah ‘Azza wa Jalla menggantikan untukmu dengan yang ini.” Lalu dibukakanlah baginya pintu menuju neraka. Lalu malaikat tersebut pun memukulnya dengan palu dengan pukulan yang dapat didengar oleh seluruh makhluk Allah kecuali jin dan manusia.”
Sebagian sahabat bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, tidakkah setiap daripada kami yang jika berdiri di hadapan malaikat yang di tangannya ada mithraaq melainkan akan hilang akal ketika itu juga (kerana takut)? Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang beriman dengan ucapan yang teguh.” (QS Ibrahim: 27).” (HR Ahmad).
Ini baru di dalam kubur. Belum lagi hisab di hari akhir saat manusia akan ditanya tentang amal perbuatan yang dilakukan sepanjang kehidupannya di dunia.
Hisab yang sangat detil dan cermat. Sebagiannya digambarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan sabda beliau:
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba di hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskan, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakan.” (HR. Tirmidzi).
Berbahagialah mereka yang sejak awal mempersiapkan bekal untuk hari kemudian, dengan menabur amal saleh dan berhati-hati dalam kehidupan.
Semoga taufik dan inayah Allah membersamai kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وشَمَاتة الأعْداَء وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً
اللَّهُمَّ انْصُرْ أَهْلَ فِلَسْطِينِ عَلَى مَنْ عَادَاهُمْ، اللَّهُمَّ صَوِّبْ رَمْيَهُمْ، اللَّهُمَّ ثَبِّتِ الْأَرْضَ تَحْتَ أَقْدَامِهِمْ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ نَارَ أَعْدَائِهِمْ بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى الْمُسْلِمِينَ
اللّٰهُمَّ أَكْرِمْهُمْ وَاحْفَظْهُمْ، وَاجْعَلْ لَهُمْ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، اللّٰهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى مَنْ عَادَاهُمْ، وَافْتَحْ لَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا، اللّٰهُمَّ احْفَظِ الْقُدْسَ وَأَهْلَ الْقُدْسِ، يَا مَنْ لَا تضَيِّعُ عِندَكَ الْوَدَائِعُ
اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Itu dia contoh teks khutbah Jumat yang dapat digunakan. Semoga bermanfaat Sahabat Muslim.[Sdz]
Kontributor: KH DR Surahman Hidayat MA – SCC Pusat