ChanelMuslim.com – Nasihat Ustadz Slamet Setiawan, S.H.I berjudul “Ketika Tidak Bisa Menghafal Al-Quran Karena Kurang Biaya” cukup menggugah kita yang selalu menjadikan alasan finansial sebagai penghambat menghafal Al-Qur’an. Mari kita simak nasihat berikut ini:
Jika kita lihat kenyataannya, khususnya di zaman sekarang, memang segala sesuatu selalu butuh biaya, atau kasarnya butuh uang, tak terkecuali dalam hal menuntut ilmu.
Baca Juga: Saat Kamu Merasa Berat Membaca Al-Quran, Baca Renungan Ini
Ketika Tidak Bisa Menghafal Al-Quran Karena Kurang Biaya
Betapapun memang ada sekolah atau pesantren yang gratis, tetapi setidaknya biaya untuk kebutuhan lainnya tetap saja dibutuhkan.
Katakanlah misalnya jika jarak yang ditempuh cukup jauh, sudah pasti butuh ongkos. Demikian pula dalam hal ini berkaitan dengan menghafal al-Qur’an.
Untuk masuk lembaga tahfizh yang diinginkan, biasanya juga butuh biaya. Jika kurang biaya, maka kebutuhan akan sulit terpenuhi, dan jika kebutuhannya tidak terpenuhi, maka proses menghafalnya pun akan terganggu.
Mereka yang menganggap kurangnya biaya sebagai penghambat untuk bisa menghafal al-Qur’an biasanya karena menurut mereka menghafal al-Qur’an itu tidak bisa dilakukan kecuali di pesantren atau lembaga tahhzh khusus.
Sehingga dalam pandangan mereka mustahil seseorang bisa hafal al-Qur’an di rumah secara mandiri, atau biarpun bisa, maka akan sangat banyak godaan dan rintangannya, apalagi tidak ada yang dapat memotivasi dan menyemangati ketika timbul rasa malas dan bosan.
Berbeda dengan di pesantren di mana seorang penghafal bisa dengan mudah termotivasi oleh penghafal lainnya.
Perlu kalian ketahui pula bahwa kurangnya biaya memang seringkali menjadi ujian bagi para penuntut ilmu.
Jika kalian mau banyak-banyak membaca biografi para ulama terdahulu, maka kalian akan menemukan bahwa banyak di antara mereka, di balik kesuksesan dalam hal keilmuan, mereka juga menemui masa-masa sulit dalam proses menuntut ilmu.
Sehingga, tak heran jika Imam Syafi’i sebagaimana disampaikan oleh Imam an-Nawawi di dalam Tahdzib al-Asma’ wa al-Lughat, bahkan pernah mengatakan:
“Tidak akan beruntung orang yang menuntut ilmu, kecuali orang yang menuntutnya dalam keadaaan serba kekurangan. Bahkan dulu aku mencari sehelai kertas pun sangat kesulitan.”
Namun, orang-orang sekarang kadang tidak bisa membedakan antara kurang biaya dengan kurang tekad dan kesungguhan.
Ketidak berhasilan mereka dalam menuntut ilmu, termasuk kegagalan mereka dalam menghafal al-Qur’an, terkadang sebenarnya bukan karena kurang biaya, tetapi kurangnya tekad dan kesungguhan.
Buktinya, para ulama yang hidupnya serba kekurangan pun bisa sukses dalam menuntut ilmu, dan hal itu terjadi karena mereka punya tekad dan kesungguhan, sehingga kekurangan harta sama sekali tidak mengahalangi keberhasilan mereka dalam menuntut ilmu.
Begitupun kalian, jika kalian benar-benar punya tekad dan kesungguhan, kurangnya biaya itu sama sekali tidak akan menjadi penghalang buat kalian untuk tetap menghafal al-Qur’an.
Jika kalian tidak bisa masuk pesantren atau lembaga tahfizh, kalian masih bisa menghafal di rumah, atau jika tidak bisa di rumah, kalian bahkan masih bisa menghafal di masjid.
Jika kalian tidak bisa memperdengarkan hafalan di hadapan guru yang ahli, untuk sementara kalian masih tetap bisa memperdengarkannya di hadapan teman kalian sendiri.
Dan ingatlah bahwa al-Qur’an yang kalian hafal itu tidak akan mungkin membiarkan kalian kesulitan. Wallahu a’lam. [Ln]