ChanelMuslim.com – Banyak orang yang salah paham dengan takdir dengan mengatakan, “Percuma aku bekerja keras, aku sudah ditakdirkan seperti ini,” atau dengan kalimat yang lebih putus asa, “percuma berdoa, takdirku memang seperti ini.”
Seolah perkataan ini muncul dari seseorang yang sangat tahu betul masa depan apa yang akan ia dapatkan. Atau bisa jadi ini hanya alasan orang tersebut untuk bermalas-malasan lalu ia menyalahkan takdir.
Padahal, sesuatu ditakdirkan dengan berbagai macam sebab. Dan do’a adalah sebab paling utama. Jika suatu takdir telah ditetapkan padanya itu artinya sebab tertentu telah ia lakukan. Namun, jika ia tidak melakukan sebab tersebut maka takdir tidak akan terjadi.
Baca Juga: Mungkin Itu yang Allah Takdirkan
Jangan Salah Paham Dengan Takdir
Seseorang masuk surga disebabkan amal shalih yang ia kerjakan di dunia, begitupun seseorang yang masuk neraka disebabkan dosa-dosa yang ia kerjakan.
Jika kita selama ini selalu berbuat keburukan dan mengabaikan dosa, maka kita bisa rubah takdir buruk kita nantinya menjadi takdir baik dengan melakukan ketaatan.
Do’a menjadi sebab yang paling utama, karena pengaruhnya yang besar. Ia unsur yang paling kuat atas takdir. Oleh karena itu kita bisa merubah takdir buruk menjadi baik dengan doa dan tentunya usaha.
ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.” (Ghafir: 60)
Banyak ayat-ayat al-Quran yang menerangkan bahwa takdir sangat sering terjadi karena sebab tertentu:
وَأَلَّوِ ٱسْتَقَٰمُوا۟ عَلَى ٱلطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَٰهُم مَّآءً غَدَقًا
Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). (Al-Jin:16)
ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya. (Ali-Imran:182)
(144) لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ (143) فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah (143) Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (144) (As-Saffat: 143-144)
Dan tentunya masih banyak lagi ayat-ayat al-Quran yang menunjukkan takdir seseorang sangat bergantung pula pada perbuatan mereka. Apa yang ia kerjakan saat ini berpengaruh pada takdir apa yang akan ia dapatkan.
Oleh karena itu, jika ingin memiliki nasih baik, maka lakukan segala cara baik untuk mewujudkan nasib tersebut.J Jika saat ini kamu berada dalam nasih yang buruk maka rubahlah menjadi baik.
Tapi ingatlah, baik buruk takdir yang akan kamu terima sangat berkiatan erat dengan baik dan buruk takdir di mata Allah. Maka ukurlah kebaikan dan keburukan menurut-Nya. [Ln]