WALAUPUN suami itu sebagai imam dan pemimpin bagi istri, tetapi bukan berarti ia boleh bertindak semena-mena dan kasar kepada istri. Maka suami harus bisa memperlakukan istri dengan lembut, bijak dan sabar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ ( النِّسَاءِ: ١٩)
” Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut.” (An-Nisa: 19)
Sebagaimana suami tidak mau dikasari oleh istri, maka istri juga tidak mau dikasari oleh suami. Maka suami harus bersikap lembut, baik dan bijak sebagaimana istri juga harus bersikap demikian kepada suaminya. Allah berfirman:
وَلَهُنَّ مِثۡلُ ٱلَّذِی عَلَیۡهِنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ ( البَقَرَةِ: ٢٢٨ )
“Dan untuk mereka sama saja dengan mereka. Perlakukanlah mereka dengan baik” . (Al-Baqarah: 228)
Baca Juga: Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 286 tentang Kelemahlembutan Allah kepada Hamba-Nya
Bersikap Lembut kepada Istri
Hawa sebagai ibu bagi seluruh perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Tulang rusuk itu bentuknya bengkok, sehingga tidak bisa diluruskan sekali gus agar tidak patah.
Jika ada rilaku istri yang buruk yang harus dirubah oleh suami untuk menjadi baik, hendaklah dilakukan dengan cara yang lembut, bijak dan sabar , jangan kasar jangan terburu-buru menuntut berubah agar jiwa istri tidak patah dan tidak terluka serta keluarga tetap harmonis. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰۤ أَن تَكۡرَهُوا۟ شَیۡـࣰٔا وَیَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِیهِ خَیۡرࣰا كَثِیرࣰا . ( النِّسَاءِ: ١٩)
“Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak kepada mereka”. (An-Nisa: 19)
Ketika suami memperlakukan istri dengan lembut, bijak dan sabar serta berakhlak yang mulia maka istripun akan berlaku seperti itu kepada suaminya, sebab suami itu sebagai imam maka segala prilaku baik suami akan diikuti dan dicontoh oleh istrinya.
Begitulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berprilaku kepada istri, beliau sangat lembut, bersikap sangat baik dan sabar sesuai sabdanya:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى. (رواه الترمذى)
“Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap ke keluargaku.” (HR. Tirmidzi)
Sikap lembut suami kepada istri akan menghadirkan keluarga yang dicintai Allah, dan akan dibalas dengan balasan yang indah yang tidak diberikan kepada orang yang bersifat kasar dan lainnya. Sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ
“Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya.” (HR. Muslim)
Suami yang selalu bersikap lembut kepada istri maka hubungan dengan istri semakin harmonis, semakin disayang dan hidupnya bertambah berkah serta berlimpah rahmat dari Allah. Allah subhanahu wa ta’laa berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Dengan sebab rahmat Allah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauh dari sekelilingmu.” (Ali- Imran: 159)
Berbeda dengan suami yang bersikap kasar, maka akan hilang kebaikannya dan akan kehilangan perhatian dan cinta dari istri. Bahkan sering membuat keluarga bubar karena bisa berakibat pada perceraian. Tentunya istri merasa kecewa, sakit hati, terluka dan tidak nyaman hidup dengan suami yang bersikap kasar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الْخَيْرَ
“Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan”. (HR. Muslim)
View this post on Instagram