POIN penting ketiga yang perlu dicermati dari ayat ke 77 surat Al-Qashas dalam ikhtiar mengelola harta adalah mendawamkan, melanggengkan, atau terus mentradisikan perilaku ihsan.
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu.
Kehadiran kita dimanapun, seharusnya memberi kontribusi positif bagi kehidupan.
Keberadaan kita bermanfaat bagi orang lain, nafi’un lighairihi, migunani tumraping liyan.
Kemunculan kita memberi solusi, bukan menjadi problem.
Problem solver, not trouble maker. Diri kita identik dengan manfaat dan nilai positif.
Orang merasa nyaman, aman dan senang dengan kehadiran kita.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ketika seseorang berbuat baik, maka manfaat dan efek kebaikan itu akan kembali kepadanya, demikian juga ketika orang melakukan keburukan, kejahatan, maka efek negatifnya akan kembali kepada pelakunya.
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا ۗ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri. (QS. Al-Isra’: 7).
Keempat adalah tidak melakukan ifsad atau kerusakan di bumi.
وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Ikhtiar Mengelola Harta Menuju Ridhonya (3)
Ketika seseorang diberi harta, diamanahi kuasa, dititipi ilmu, itu sejatinya merupakan modal untuk melakukan ihsan, bukan alat untuk berbuat kerusakan, menebar ketakutan apalagi menzalimi orang lain.
Para hartawan, pejabat, ilmuwan harus mampu menahan diri dari melakukan kerusakan dengan dalih mengelola alam raya ini.
Boleh melakukan penambangan berbagai kekayaan alam namun dalam batas kewajaran.
Baca juga: Ikhtiar Mengelola Harta Menuju Ridhonya (2)
Eksploitasi terhadap alam yang berlebihan tentu akan berdampak negatif bagi kelangsungan kehidupan.
Apapun posisi kita, siapapun kita, dimanapun kita, mari kita bersama-sama berikhtiar untuk merawat bumi, menggunakannya dengan hati-hati agar tetap lestari dan menjadi warisan berharga dari generasi ke generasi.
Jangan menebarkan kerusakan dan melakukan eksploitasi alam yang berlebihan diluar kewajaran.
Ingat, Allah Ta’ala tidak suka kepada manusia yang melakukan tindakan ifsad atau perusakan:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.[Sdz]