ALLAH berfirman pada surat Shaad, “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.
Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.” Lalu para malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.
Baca juga: Kisah Jad, Anak Yahudi yang Mengislamkan Jutaan Warga Afrika
Iblis Berencana Memperdaya Seluruh Anak Cucu Adam
(Allah) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?” (Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Allah) berfirman, “Kalau begitu keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk.
Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” (Iblis) berkata, “Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (Allah) berfirman, “Maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi penangguhan, sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (Hari Kiamat).”
(Iblis) menjawab, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (Allah) berfirman, “Maka yang benar (adalah sumpahku), dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. Sungguh, Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya.” (Shaad: 71-85).
Lalu pada surat Al-A’raf Allah berfirman, “(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka.
Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Al-A’raf: 16-17). Yakni, Karena iblis telah ditetapkan sebagai makhluk yang sesat, maka ia akan menghalangi setiap jalan yang dilalui oleh anak manusia dan membujuk pada setiap arah tujuan mereka. Maka mereka yang berhasil lolos dari rayuannya akan menjadi orang yang beruntung, sedangkan mereka yang mengikutinya akan menjadi orang yang merugi.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Hasyim bin Qasim, dari Abu Aqil (Abdullah bin Aqil Ats-Tsaqafi), dari Musa bin Musayib, dari Salim bin Abi Ja’ad, dari Sarah bin Abi Fakih, ia berkata, ‘Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya setan itu akan menghalangi anak manusia pada setiap jalannya..” dan seterusnya hingga akhir hadits.
Sumber: Kisah Para Nabi – Imam Ibnu Katsir
[Vn]