REZEKI burung itu unik. Pagi keluar dengan perut kosong, sore pulang dengan perut kenyang.
Jangan pernah putus asa tentang rezeki. Karena semua makhluk sudah Allah jamin rezekinya. Yang Allah inginkan dari kita adalah ikhtiar atau kerja.
Hal itulah yang Allah ilhamkan pada semua hewan. Ada yang bekerja di siang saja. Ada pula yang kerjanya di malam saja.
Mereka tidak pernah mau dipermainkan keraguan. Seperti, apakah hari ini ada rezeki atau tidak. Yang mereka lakukan hanya satu: ikhtiar atau kerja.
Ada satu hal yang tertanam kuat dalam diri para hewan itu. Yaitu, tawakal sempurna kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebaik-baiknya, maka Allah akan memberikan rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung.
“Burung keluar pada waktu pagi dalam keadaan perut kosong, dan pulang sore hari dalam keadaan perut kenyang.” (HR. Ahmad)
Kata kuncinya satu: bertawakal pada Allah dengan sempurna. Selanjutnya, rezeki dijemput dengan bekerja.
Burung dan hewan-hewan lain tidak diam atau menunggu. Mereka berikhtiar semampu yang mereka bisa. Karena rezeki bukan sekadar tentang cara, tapi tawakal dan kesungguhan.
Masih banyak hewan lain yang lebih ‘suram’ nasibnya daripada burung, jika dinilai secara nalar pikiran saja.
Burung masih beruntung karena punya sayap. Tapi bagaimana dengan cacing yang jangankan sayap, kaki dan tangan pun tak mereka miliki. Tapi Allah sudah sediakan rezeki di ‘dunia’ mereka. Yang dilakukan cacing hanya tawakal dan ikhtiar.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Hud: 6)
Manusia tentu lebih mampu lagi melampaui semua hewan. Yang dibutuhkan dua itu tadi: tawakal dan ikhtiar.
Tawakal adalah keyakinan seratus persen bahwa Allah sudah sediakan rezeki untuk setiap hamba-Nya. Bahkan rezeki bukan sekadar yang dicari, ada juga rezeki yang mencari kita.
Betapa banyak rezeki yang sudah Allah sediakan tanpa harus mencari. Antara lain: udara, cahaya matahari, air, dan masih banyak yang lain.
Sementara yang mesti dicari bisa dibilang sebagian kecil saja di banding yang tersedia tadi sebagai sebuah kepatutan hidup. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan untuk selalu bersyukur dengan rezeki makanan yang tersedia hari ini.
Selain tawakal dan ikhtiar, ada satu lagi yang menyempurnakan pintu rezeki. Yaitu, takwa. Allah berfirman, “Siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar. Dan, Dia memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
“Siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya…” (QS. At-Talaq: 2-3) [Mh]