• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 15 Agustus, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Hal-hal yang Menipu Manusia di Dunia

Agustus 14, 2025
in Khazanah, Unggulan
Mereka Para Perintis Peradaban

(foto: pixabay)

107
SHARES
820
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Hal-hal yang menipu manusia di dunia. Di antara manusia ada yang tertipu oleh dunia, lalu berkata, “Pembayaran secara kontan itu lebih baik daripada pembayaran secara kredit.”

Yang dia maksudkan pembayaran secara kontan adalah dunia, dan pembayaran secara kredit (tunda) adalah akhirat. Di sinilah letak kesamarannya.

Tidak selamanya pembayaran secara kontan lebih baik daripada pembayaran secara kredit, asalkan ada gambaran yang jelas cara pembayaran yang kedua.

Sudah sama-sama diketahui bahwa umur manusia jika dibandingkan dengan lamanya kehidupan akhirat, tidak ada apa-apanya.

Baca Juga: Jangan Menipu dan Jangan Mudah Ditipu

Hal yang Menipu Manusia, Tipuan Orang Kafir

Maksud yang dikehendaki orang yang berkata, “Pembayaran secara kontan itu lebih baik daripada pembayaran secara kredit”,

jika pembayaran secara kredit itu juga tak berbeda jauh dengan pembayaran secara kontan. Ini adalah tipuan orang-orang kafir.

Orang-orang yang menyamarkan kedurhakaan sekalipun akidahnya benar, adalah mereka yang sederajat dengan orang-orang kafir dalam tipuan ini, karena mereka lebih mementingkan dunia daripada akhirat.

Hanya saja, perkara mereka memang lebih ringan daripada orang kafir, karena iman mereka menghalangi mereka untuk tidak diazab selama-lamanya.

Di antara orang-orang yang durhaka ada yang tertipu, dengan berkata, “Sesungguhnya Allah itu murah hati.

Karena itu, kita bisa mengandalkan ampunan-Nya.” Boleh jadi mereka berkata seperti itu karena tertipu oleh kebaikan bapak-bapak mereka.

Para ulama berkata, “Barangsiapa mengharapkan sesuatu, tentu dia akan mencarinya. Barangsiapa takut sesuatu, tentu dia menghindarinya.

Barangsiapa mengharapkan ampunan dengan cara memaksa, berarti dia orang yang tertipu.”

Baca Juga: Pelajaran dari Kisah Nabi Isa tentang Dunia yang Menipu

Mengapa Kita Tidak Takut Siksaan Allah?

Hendaklah dimaklumi, bahwa Allah dengan keluasan rahmat-Nya juga pedih siksa-Nya. Allah telah menetapkan untuk mengabadikan orang-orang kafir dalam siksa neraka.

Padahal kekufuran mereka tidak mendatangkan mudharat terhadap-Nya. Allah juga menetapkan penyakit dan cobaan kepada hamba-hamba-Nya di dunia, padahal Dia berkuasa untuk menghilangkan penyakit itu.

Kemudian Dia membuat kita takut terhadap siksa-Nya. Lalu, mengapa kita tidak takut?

Takut dan berharap merupakan dua kemudi yang membangkitkan amal. Apa yang tidak bisa membangkitkan amal adalah sesuatu yang menipu.

Jelasnya, harapan segolongan manusia bisa membangkitkan patriotism mereka dan siap mengenyahkan kedurhakaan.

Yang aneh, orang-orang pada periode pertama banyak yang beramal dan juga takut. Tetapi orang-orang pada zaman sekarang memiliki sedikit iman dan mereka sangat tenang.

Apakah menurut pendapatmu bahwa mereka mengetahui kemurahan hati Allah, sementara para nabi dan orang-orang yang shalih tidak mengetahuinya?

Andaikan urusan ini dapat diketahui hanya dengan khayalan, tentunya mereka tidak perlu berpayah-payah dan tidak perlu banyak menangis.

Baca Juga: Kajian Islam: April Mop Ditinjau dalam Perpektif Syariat Islam

Bukankah Ahli Kitab dicela karena sikap yang seperti ini?

Firman Allah, “Mereka mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata, ‘Kami akan diberi ampunan’.” (Al-A’raf: 169).

Sedangkan orang yang tertipu karena keshalihan bapak-bapaknya, maka apakah dia tidak ingat kisah Nabi Nuh Alaihis salam beserta anaknya, Ibrahim Alaihis salam beserta bapaknya dan nabi-nabi lainnya?

Yang mirip dengan orang-orang yang tertipu ini adalah mereka yang tertipu oleh orang-orang yang memiliki ketaatan dan kedurhakaan.

Hanya saja, kedurhakaan mereka lebih banyak, lalu orang-orang yang tertipu ini mengira bahwa kebaikan mereka lebih kuat, sehingga engkau melihat salah seorang di antara mereka ada yang mensedekahkan satu dirham,

padahal justru mendapatkan kemurkaan yang berlipat kali lebih banyak daripada pahala sedekahnya, karena boleh jadi apa yang dia sedekahkan itu berasal dari barang curian.

Dia hanya mengandalkan pada sedekah itu.

Keadaan tak berbeda dengan orang yang meletakkan satu dirham di satu telapak tangannya dan meletakkan seribu dirham di telapak tangan lainnya,

lalu dia berharap agar yang satu dirham itu sama dengan yang seribu dirham.

Di antara mereka ada yang beranggapan bahwa ketaatannya lebih banyak daripada kedurhakaannya, hingga menyebabkannya menghitung-hitung jumlah kebaikannya

dan lupa menghitung keburukannya serta tidak mencari-cari dosanya, layaknya orang yang memohon ampunan kepada Allah dan bertasbih dengan seratus kali dalam sehari,

sedangkan sisa waktunya yang lain dia pergunakan untuk menggunjing orang-orang Muslim dan mengobrol hal-hal yang tidak diridhoi.

Dia hanya melihat keutamaan istighfar dan tasbih, tetapi tidak melihat hukuman gunjingan dan perkataan yang dilarang.

Itulah sekelumit hal-hal yang menipu manusia di dunia. Semoga Sahabat Muslim terhindar dari tipuan yang melenakan.[ind]

sumber: Buku Minhajul Qashidin, Jalan Orang-orang yang Mendapat Petunjuk, Ibnu Qudamah, (penerbit Al-Kautsar, tanpa tahun).

Tags: hal-hal yang menipu
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Orangtua Berperan dalam Mengenalkan Momen Kemerdekaan

Next Post

Gaya Paula Verhoeven di Tokyo Girls Collection Jakarta 2025

Next Post
Gaya Paula Verhoeven di Tokyo Girls Collection Jakarta 2025

Gaya Paula Verhoeven di Tokyo Girls Collection Jakarta 2025

Ini Alasan Kamu Harus Menjaga Privasi dan Tidak Overshare di Media Sosial

Ini Alasan Kamu Harus Menjaga Privasi dan Tidak Overshare di Media Sosial

Sejumlah Manfaat Ekstrak Rumput Laut untuk Kecantikan Kulit

Sejumlah Manfaat Ekstrak Rumput Laut untuk Kecantikan Kulit

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    36716 shares
    Share 14686 Tweet 9179
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    11101 shares
    Share 4440 Tweet 2775
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    10971 shares
    Share 4388 Tweet 2743
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    7915 shares
    Share 3166 Tweet 1979
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7127 shares
    Share 2851 Tweet 1782
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga