GETTING Old vs Growing Old ditulis oleh Ustaz Andi Wibisana, S.T. dari Bojonggede, Kabupaten Bogor. Seringkali, kita salah menafsirkan menjadi tua. Tulisan Ustaz Andi ini menarik untuk kita ikuti.
Ketika suatu hari terdapat diskusi hangat antara saya dengan istri. Pada momen itu saya menunjukkan perasaan bahwa saya tersinggung.
Istri saya kemudian berkata: “Sekarang kok mudah tersinggung ya? Itu gejala getting old lho?”.
Saya kemudian diam sejenak.
Cepat tersinggung, marah, kecewa dengan perlakuan orang yang dirasakan kurang menghormati, maunya dihargai, tidak mudah lagi bercanda, semua perkara menjadi sangat serius, ini ternyata adalah gejala Getting Old.
Getting Old adalah istilah untuk mengatakan bahwa seseorang bertambah tua. Oleh karena itu, setiap orang pasti bertambah tua. Getting Old adalah kemestian yang mustahil dihindari.
Sayangnya, betapa banyak orang yang getting old tanpa growing old.
Growing Old adalah menjadi semakin matang mengelola emosi, bijaksana dan siap hidup sendiri, banyak kesibukan yang produktif dengan waktu yang dimiliki, pengalaman dan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan sendiri.
Getting old ternyata sangat berbeda dengan growing old.
Setiap orang tanpa berbuat apa-apa pasti akan getting old, tapi untuk growing old ternyata perlu mempersiapkan diri menghadapi kenyataan sesuai usia untuk lebih bijaksana menghadapi kehidupan.
Growing old perlu pengelolaan emosi, persiapan yang sangat serius dan menyadari perilaku sesuai dengan usia baik cara berfikir maupun kemampuan fisik.
Growing old berbeda dengan kekanak-kanakan seperti merengek, tidak bertanggung jawab, tidak ada komitmen, hanya maunya sendiri.
Growing old menanggapi tantangan dengan tabah dan tenang, memberikan yang terbaik sesuai kemampuan dengan ikhlas, kebesaran jiwa serta siap membantu yang tentunya lebih bijak.
Getting old membiarkan waktu berlalu, menyesali masa kini dan selalu menyanyikan kidung
“Yesterday – I am not half the man I used to be” seperti lantunan the Beatles.
Itu glorifikasi masa lalu, dulu saya begini, dulu saya begitu, sekarang hanya lagu. Ini gejala getting old: menggurui, menghakimi, meremehkan orang, mudah tersinggung.
Baca Juga: Menjadi Lelaki Idaman Mertua
Getting Old vs Growing Old
Ini rupanya gejala yang dicurigai oleh istri saya hinggap pada diri saya.
Menanggapi sinyalemen istri, saya pun mulai berbenah dan memutuskan untuk growing old.
Nasihat growing old bukan untuk melemahkan semangat dan menerima nasib. Sebaliknya, bangun dan tetap tegak.
Grow old, menjadi lebih bijak bukan hanya get old menjadi tua. Sangat tragis kalau menjadi tua tanpa menjadi lebih bijak. Boleh setuju boleh tidak.
Tua bukan berarti sakit dan berpenyakitan. Nikmati hidup dengan fikiran dan fisik yang sehat.
Tetap aktif dan buat diri berguna, baik di rumah tangga, di keluarga kecil maupun keluarga besar, di lingkungan, mudah-mudahan bisa sampai lingkungan yang lebih besar lagi, bermanfaat tidak harus secara materi, bisa tenaga, pikiran, ilmu, nasihat, kasih, perhatian, dll.
Stay safe dan take care. Jangan lupa, enjoy your self, happy and keep spirit.
Salam sehat dan perbanyak kumpulkan bekal untuk akhirat dengan istiqomah beribadah dan beramal shalih sampai ajal menjemput.
Wallahu a’lam. Semoga tulisan mengenai Getting Old vs Growing Old ini bermanfaat buat kamu, Sahabat Muslim.[ind]