CAHAYA di Argentina. Timnas Indonesia harus menelan kekalahan dari Argentina dalam pertandingan 90 menit di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dalam pertandingan Indonesia vs Argentina, timnas kalah 0-2. Selama pertandingan, Argentina terlihat mendominasi permainan. [Liputan6, 20/6]
Selama ini, Argentina dikenal dengan sepak bolanya, selain tentu saja lagu legendaris “Don’t Cry for Me Argentina”. Tak banyak yang tahu kalau cahaya Islam telah menyinari Argentina sejak abad ke-11 Masehi.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti mengulas tentang Islam di Argentina. Penyebar risalah itu adalah para pelaut Muslim asal Afrika. Sekalipun masih sedikit, namun Islam terus berkembang.
Hingga akhir abad ke-15 datanglah para pelaut Muslim asal Andalusia. Para pelaut ulung ini menguasai jalur perairan dari Eropa hingga benua Amerika.
Mereka inilah yang berjasa memandu ekspedisi pelayaran Colombus.
Jumlahnya kian bertambah setelah Andalusia jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabela.
Banyak yang memutuskan untuk tidak kembali ke negerinya karena menghindari penyiksaan yang dilakukan penguasa dan memilih menetap di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Amerika Latin.
Baca Juga: Tim Sepakbola Arab Saudi Menang Mengejutkan atas Argentina, Pemain Sujud Syukur
Cahaya di Argentina
Mereka membangun peradaban di sana. Bahkan tercatat dalam sejarah, saat tiba Columbus menyaksikan masjid-masjid telah berdiri di benua yang diklaim sebagai temuannya itu.
Pada abad ke 16, jumlah Muslim bertambah dengan datangnya para budak yang dibawa dari Afrika. Kapal-kapal Belanda, Perancis, dan Inggris membawa mereka melintasi Samudera Atlantik.
View this post on Instagram
Di awal abad ke-19 menjelang runtuhnya daulah Utsmani, banyak Muslim dari wilayah Arab yang datang ke wilayah Amerika Latin untuk mengadu peruntungan.
Mereka tersebar di Argentina, Brazil, Chile, dan beberapa wilayah lainnya.
.
Jumlah Muslim di Argentina saat ini sekitar 800 ribu hingga 1 juta jiwa.
Pada tahun 2030 mendatang, populasinya diperkirakan akan bertambah hingga menyentuh angka 1,2 juta jiwa atau 2,5% dari jumlah penduduk keseluruhan negara tersebut.
Menariknya, ada seorang pemain sepakbola kelahiran Buenos Aires, Argentina, yang mendapat cahaya hidayah setelah merumput di Indonesia. Ia adalah Carlos Raul Sciucatti.
Kalimat syahadat diucapkannya setelah belajar agama di salah satu pesantren di Indonesia. Alhamdulillah.[ind]