BERDASARKAN bukti petunjuk tersebut 19 orang ditangkap, diidentifikasikan dan wajah-wajah mereka ditayangkan di televisi seluruh Amerika.
Namun selang beberapa hari setelah itu, 7 orang pelakunya masih hidup yang mengajukan protes sehubungan dengan tidak keterlibatan mereka.
Menteri Dalam Negeri Saudi saat itu, Pangeran Nayef, mengatakan bahwa tujuh orang Saudi yang disebut oleh FBI sebagai tersangka dalam serangan di AS tidak bersalah.
7. John Martin, mantan kepala keamanan Departemen Kehakiman Amerika menyatakan bahwa ketidakpastian dan sulitnya mengidentifikasikan identitas para pelaku memperlihatkan betapa operasi ini diselimuti oleh tindakan keamanan yang tinggi dan penggunaan nama palsu dimana sesama pelaku saling tidak mengetahui nama aslinya masing-masing.
8. Direktur FBI, Robert Muller secara terbuka mengakui identitas para pembajak yang menabrakkan pesawatnya ke gedung WTC itu yang bernama Arab masih dipertanyakan, karena identitas itu diduga kuat curian.
Dari ketidakjelasan informasi tentang identitas para pembajak ini, dapat dipertanyakan bagaimana seorang Osama bin Laden yang jauh dari tempat kejadian itu mencuri identitas?
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa untuk menutupi jejaknya, sementara tidak lama setelah tragedi tersebut pihak keamanan dan intelijen Amerika justru langsung mengklaim dan menuduhnya sebagai pelaku dan aktor di balik peristiwa tersebut?
Penghembusan isu krusial soal terorisme oleh Barat terutama AS dan sekutunya kepada dunia Islam berhasil dan bergulir secara massif termasuk di negeri-negeri yang penduduknys beragama Islam.
Tidak terkecuali di Indonesia.
Dunia Islam terserang Islamophobia yang merupakan program dunia Barat.
Dunia Islam merasa terancam oleh sebagian umatnya sendiri yang disangkakan dan dianggap sebagai teroris.
Maka benarlah yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ
Black September, Serangan atau Rekayasa? (2)
Baca juga: Black September, Serangan atau Rekayasa? (1)
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang biawak pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa menjelaskan, tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara.
Syaikhul Islam menerangkan pula bahwa dalam shalat ketika membaca Al Fatihah kita selalu meminta pada Allah agar diselamatkan dari jalan orang yang dimurkai dan sesat yaitu jalannya Yahudi dan Nashrani.
Dan sebagian umat Islam ada yang sudah terjerumus mengikuti jejak kedua golongan tersebut.
Imam Nawawi Rahimahullah ketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziroo’ (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mengikuti mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal-hal kekafiran mereka yang diikuti. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini.”
Hingga hari ini istilah teror dan terorisme masih melekat kuat di benak sebagian orang.
Tak terkecuali di kalangan umat Islam sendiri.
Utamanya adalah yang terjangkini virus yang bernama ‘Islamophobia’. Sampai kapan?[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah