ChanelMuslim.com – Berlebihan dalam Beragama Sumber Kerusakan
Agama adalah pasrah dan menyerah di atas garis batas-batas yang telah ditentukan Allah, tidak dikurangi dan tidak pula dilebih-lebihkan atau tidak melampaui batas, sebab agama ini bisa hilang di tangan orang-orang yang berlebih-lebihan antara orang yang mengurangi dan menambah-nambah.
Banyak orang yang berlebih-lebihan dalam menjalankan agamanya seperti halnya orang-orang Ahli Kitab dan Nasrani yang berebih-lebihan dalam menjalankan agamanya.
Mereka mengurangi kewajiban-kewajiban agama dan menambah ibadah yang tidak pernah diperintahkan Rasul atau tidak pernah diperintah Allah swt, amal seperti ini jelas-jelas tertolak.
Baca Juga: Berlebihan dalam Beragama Sumber Kerusakan
Berlebihan dalam Beragama Sumber Kerusakan
Rasulullah melarang umatnya bertindak berlebih-lebihan, beliau bersabda, “Waspadalah dari sikap berlebih-lebihan, karena yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan.”
Beliau juga berkata, “Tlah binasa orang yang suka berlebih-lebihan.” Yaitu orang-orang yang menambah dan berlebih-lebihan, beliau mengulang sampai tiga kali untuk menjelaskan kepentingannya.
Sikap ghuluw atau berlebih-lebihan dalam beragama akan merusak agama itu sendiri. karena itu, ketika Rasulullah menyaksikan sikap ghuluw dari para sahabatnya, beliau langsung menegurnya, karena beliau menganggap pemikiran-pemikiran Nasrani telah tumbuh subur dalam lingkungan Islam.
Suatu hari tiga orang laki-laki mendatangi istri-istri Rasulullah, mereka bertanya tentang ibadah beliau. Istri-istri beliau pun memberitahukan kepada mereka. Sayangnya sepertinya mereka meremehkannya, sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Ada apa kita dengan Rasulullah? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.”
“Saya bangun malam dan tidak tidur.”
Laki-laki kedua berkata, “Saya berpuasa tidak berbuka.”
Yang ketiga berkata, “Saya menjauhi wanita, tidak menikah selamanya.”
Ucapan mereka ini sampai kepada Rasulullah, lalu beliau berdiri berkhutbah di hadapan mereka, “Wahai sekalian manusia, saya adalah orang yang lebih alim dari kalian dan lebih takut dari kalian, akan tetapi saya berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, menikahi wanita. Barangsiapa yang membenci sunnahku maka ia bukan termasuk golonganku.”
[My/Dalam Pangkuan Sunnah?Syaikh Yusuf AL Qardhawi]