• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 9 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Berjuang Tak Kenal Menyerah dan Istirahat

Oktober 9, 2024
in Khazanah
Berjuang Tak Kenal Menyerah

Berjuang Tak Kenal Menyerah (foto: pixabay)

97
SHARES
743
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BERJUANG tak kenal menyerah dan istirahat disampaikan oleh Ustaz Aunur Rafiq Saleh, Lc. yang menukil Quran Surat Al Ankabut ayat 69 berikut ini.

وَا لَّذِيْنَ  جَاهَدُوْا  فِيْنَا  لَنَهْدِيَنَّهُمْ  سُبُلَنَا     ۗ وَاِ نَّ  اللّٰهَ  لَمَعَ  الْمُحْسِنِيْنَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut: 69)

Ayat ini mengisyaratkan etos perjuangan seorang mujahid sejati yang tidak mengenal kata menyerah. Karena perjuangan pasti menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.

Bahkan berbagai tantangan dan kesulitan dalam perjuangan dakwah Islam seringkali jauh lebih besar dari kemampuan dan kapasitas yang dimiliki para pejuang sehingga tidak jarang membuat gentar dan pesimis sebagian pejuang.

Salah satu contohnya apa yang dialami oleh sebagian pengikut Nabi Musa alaihissalam:

قَا لُوْا  يٰمُوْسٰۤى  اِنَّ  فِيْهَا  قَوْمًا  جَبَّا رِ يْنَ   ۖ وَاِ نَّا  لَنْ  نَّدْخُلَهَا  حَتّٰى  يَخْرُجُوْا  مِنْهَا   ۚ فَاِ نْ  يَّخْرُجُوْا  مِنْهَا  فَاِ نَّا  دَا خِلُوْنَ

“Mereka berkata, Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam negeri itu ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk.” (QS. Al-Ma’idah: 22)

baca juga: Berjuang Menjadikannya Anak Sholeh

Berjuang Tak Kenal Menyerah

Agar tidak mudah menyerah dalam perjuangan, ia harus memiliki:

Pertama, iman dan harapan yang kuat kepada Allah, bahwa Allah pasti akan menunjukkan berbagai jalan keluar, kesuksesan dan kemenangan.

Tetapi petunjuk ini akan diberikan Allah setelah para pejuang berjuang maksimal dalam mengerahkan semua kemampuannya, sebagaimana ditegaskan ayat di atas.

Setelah berjuang mengerahkan semua kemampuan pun harus tetap berharap kepada Allah:

وَاِ لٰى  رَبِّكَ  فَا رْغَبْ

“dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah: 8)

Siapa yang tidak berusaha terus menerus menguatkan keimanan dan harapannya kepada Allah, dalam perjuangan dakwah Islam ini, dikhawatirkan akan mengalami fenomena yang dialami oleh sebagian pengikut Nabi Musa alaihissalam di atas.

Kisah ini disampaikan untuk menjadi renungan dan pelajaran. Jangan sampai ada orang yang mau berjuang tetapi alergi dengan tantangan dan kesulitan.

Kedua, kemauan yang kuat (ارادة قوية). Di antara tanda pejuang yang memiliki kemauan yang kuat adalah:

a- Tidak Pernah Ragu

Dalam perang Uhud, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mulanya cenderung kepada pendapat yang mengatakan agar tidak keluar dari Madinah.

Sedangkan para sahabat yang lain, terutama para pemuda menginginkan perang di luar Madinah sehingga Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melepas pendapatnya dan mengikuti pendapat mereka.

Tetapi hal ini membuat para sahabat khawatir telah memaksa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengikuti pendapat mereka sehingga mereka pun menyatakan kesediaan mereka untuk menarik pendapat dan mengikuti usulan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

Namun Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: “Pantang bagi seorang Nabi bila telah memakai baju perangnya untuk meletakkannya lagi hingga maju berperang”.

Pelajaran ini disampaikan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam kepada mereka karena keragu-raguan bisa melemahkan semangat perjuangan.

Itulah sebabnya para musuh Islam selalu berusaha menimbulkan keragu-raguan di kalangan para pejuang dakwah Islam, agar semangat dan soliditas mereka runtuh.

Baik keragu-raguan terhadap para pemimpin dakwah atau pun terhadap prinsip-prinsip dakwah.

b- Tidak Kenal Istirahat

Dalam kamus perjuangan dakwah Islam tidak ada kata istirahat atau tawaqquf (pause). Istirahat atau tawaqquf (pause) sama dengan berhenti berjuang.

Karena istirahat dalam perjuangan adalah awal proses terjadinya insilakh (mundur pelan-pelan) atau “muntaber” (mundur tanpa berita) dari gelanggang perjuangan dakwah Islam.

Fenomena insilakh ini disebutkan Allah dalam salah satu ayat-Nya:

وَا تْلُ  عَلَيْهِمْ  نَبَاَ  الَّذِيْۤ  اٰتَيْنٰهُ  اٰيٰتِنَا  فَا نْسَلَخَ  مِنْهَا  فَاَ تْبَعَهُ  الشَّيْطٰنُ  فَكَا نَ  مِنَ  الْغٰوِيْنَ

“Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.” (QS. Al-A’raf: 175)

Orang yang melepaskan diri dari dakwah dengan dalih istirahat atau tawaqquf (pause) akan diikuti oleh setan dan digodanya hingga berhasil membuatnya berhenti total dari kemuliaan perjuangan dakwah yang pernah dirasakannya.

Fenomena dan proses ini disebut insilakh (انسلاخ).

Semoga Allah menjauhkan kita dari insilakh.

Karena itu, Allah tidak memberi istirahat kepada Nabi saw dalam perjuangan dakwah ini. Firman-Nya:

فَاِ ذَا  فَرَغْتَ  فَا نْصَبْ

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),” (QS. Al-Insyirah: 7)

Karena istirahat dalam perjuangan berarti kekosongan (vacuum/فراغ). Kekosongan menjadi peluang bagi setan untuk masuk dan memasukkan bisikan-bisikan keburukan yang melemahkan semangat perjuangan dakwah hingga akhirnya berhenti berjuang.

Bahkan dalam mendinamisasi kehidupan ini Allah tidak membiarkan orang-orang beriman berada dalam kevakuman, termasuk dalam ibadah.

Sepanjang tahun dan sepanjang hari, orang-orang beriman berada dalam matarantai ibadah kepada Allah. Berhenti dari satu ibadah dilanjut dengan ibadah yang lain.

Karena itu, beragam tafsir yang diberikan tentang ayat ini (al-Insyirah: 7).

Ibnu Mas’ud mengartikan: “Bila kamu telah selesai menunaikan berbagai ibadah fardhu maka lakukan qiyamul-lail”.

Ibnu Abbas, adh-Dhahak dan Muqatil: “Bila kamu telah selesai menunaikan shalat maka lanjutkan dengan doa”.

Mujahid: “Jika kamu telah selesai dari urusan duniamu maka letihkan dirimu dengan amal akhiratmu”.

Asy-Sya’bi dan az-Zuhri: “Jika kamu telah selesai membaca tasyahhud maka berdoalah untuk dunia dan akhiratmu”.

Imam Ahmad berkata: “Seorang mukmin baru bisa istirahat bila salah satu kakinya telah menginjak surga”.

Setelah usai puasa ramadhan ada puasa Syawal kemudian dilanjut dengan haji dan begitulah seterusnya. Tidak boleh ada kevakuman dalam kehidupan orang-orang beriman di sepanjang tahun, di sepanjang hari. Karena kevakuman adalah pintu setan.

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الْفَرَاغُ وَالصِّحَّةُ

“Dua nikmat yang kebanyakan manusia terlena adalah waktu luang dan kesehatan.” (Musnad Ahmad 3038).[ind]

Tags: Berjuang Tak Kenal Menyerah
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Peringati Setahun Israel Hamas, Warga Pakistan Gelar Aksi untuk Solidaritas Kepada Rakyat Palestina

Next Post

Dua Wajah Kesan

Next Post
Kehilangan yang Tidak Disadari

Dua Wajah Kesan

Kunjungan Lima Hari Imam Besar Masjid Nabawi ke Indonesia

Kunjungan Lima Hari Imam Besar Masjid Nabawi ke Indonesia

Google Dukung Israel, Karyawan Memberontak

Google Dukung Israel, Karyawan Memberontak

  • Awas Ditilang, Uji Emisi Kendaraan Kamu sebelum 13 November 2021

    Awas Ditilang, Uji Emisi Kendaraan Kamu sebelum 13 November 2021

    121 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1109 shares
    Share 444 Tweet 277
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7592 shares
    Share 3037 Tweet 1898
  • 9 Pelajaran dari Quraisy

    125 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Tutorial Hijab Nyai Ahmad Dahlan Sejak Tahun 1934

    538 shares
    Share 215 Tweet 135
  • Hari Kartini, Mengenal 4 Pahlawan Berhijab asal Indonesia

    732 shares
    Share 293 Tweet 183
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3181 shares
    Share 1272 Tweet 795
  • Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam

    437 shares
    Share 175 Tweet 109
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5114 shares
    Share 2046 Tweet 1279
  • The Ultimate Acropolis, Mengunjungi Spot Yunani Kuno yang Mengagumkan

    176 shares
    Share 70 Tweet 44
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga