IBU rumah tangga identik dengan rumah dan lingkungannya, tetapi tak menutup kemungkinan hati nuraninya tetap diuji. Para ibu rumah tangga yang tinggal di kota besar, kompleks atau kontrakan tak bisa lepas dari yang namanya tukang panggul keliling
Tukang panggul dengan beraneka barang dan jasa yang ditawarkan bahkan dengan berbagai jenis usia dari anak-anak, muda, dewasa hingga orang tua ringkih. Mereka berteriak, memanggul dan terus berjalan hingga petang menjelang
Lalu, sebagai ibu rumah tangga dengan karakter yang berbeda tentu akan berpikir panjang sebelum membeli setiap jajanan yang ditawarkan. Perlu alasan yang tepat untuk membelinya
Mulai dari anak yang merengek karena minta beli mainan, kue laba-laba, buah-buahan, atau karena memang lagi pingin banget makan siomay atau bakso si abang
Ada juga, karena alasan malu, lagi ngumpul-ngumpul sama ibu-ibu yang lagi pesan pecel, atau juga karena ngidam
Ya, banyak alasan untuk membeli jajanan si tukang panggul
Tetapi jika alasannya lebih kepada kasihan, karena sudah ringkih, cacat, tua apakah banyak diantara kita yang mengikuti keinginan membeli ya
Tentu saja jawaban beragam, karena alasan membeli tidak sekedar keinginan tetapi lebih kepada kasihan semata. Terlepas dari enak atau tidaknya makanan yang dijual, atay jasa yang di tawarkan
Jadi, tentu banyak alasan untuk membeli jajanan tukang panggul dan tentunyan tukang panggul lebih mulia dibanding pengemis
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Lebih baik seseorang bekerja dengan mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya dibanding dengan seseorang yang meminta-minta (mengemis) lantas ada yang memberi atau enggan memberi sesuatu padanya.(HR. Bukhari no. 2074)
Bekerja keras dengan menggunakan tangan, itu adalah salah satu pekerjaan terbaik bahkan inilah cara kerja para nabi ‘alaihimush sholaatu wa salaam. Dari Al Miqdam, dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda
“Tidak ada seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan hasil kerja keras tangannya sendiri. Dan Nabi Daud ‘alaihis salam makan dari hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari no. 2072)
Wallahu alam
(ummumubarok)