ChanelMuslim.com – Bagi orang mukmin, musibah itu bukan azab. Seperti diketahui, tidak jarang musibah menimpa suatu daerah yang di dalamnya berkumpul berbagai manusia. Ada yang mukmin, saleh, Muslim maksiat, ada yang jujur dalam keimanannya dan ada yang munafik, dan sebagainya.
Baca Juga: Selamat Datang Musibah
Bagi Orang Mukmin, Musibah itu bukan Azab
Oleh sebab itu, dikutip dari Alfahmu.id, website resmi Ustaz Farid Nu’man, tidak boleh dikatakan semua mereka diazab, atau semuanya diuji.
Semua diperinci sesuai kondisi orangnya. Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menuliskan:
وذكر ابن أبي الدنيا عن أنس بن مالك: أنه دخل على عائشة، هو ورجل آخر، فقال لها الرجل: يا أم المؤمنين حدثينا عن الزلزلة، فقالت: إذا استباحوا الزنا، وشربوا الخمر، وضربوا بالمعازف، غار الله عز وجل في سمائه، فقال للأرض تزلزلي بهم، فإن تابوا ونزعوا، وإلا هدمها عليهم، قال: يا أم المؤمنين، أعذابا لهم؟ قالت: بلى، موعظة ورحمة للمؤمنين، ونكالا وعذابا وسخطا على الكافرين
Ibnu Abi Dunya menyebutkan dari Anas bin Malik: bahwa dia bersama laki-laki lain menemui Aisyah dan laki-laki itu bertanya kepadanya: “Wahai Ummul mukminin, ceritakan kepada saya tentang gempa bumi.”
Aisyah Radhiallahu ‘Anha menjawab: Jika mereka membolehkan zina, meminum khamr, bermain musik, maka Allah di langitNya cemburu dan berkata kepada bumi: “Bergoncanglah kamu, jika mereka berhenti dan bertaubat, berhentilah. Tapi jika tidak, hancurkanlah!”
Laki-laki itu berkata lagi: “Wahai Ummul Mu’minin, apakah itu adzab bagi mereka?” Aisyah Radhiallahu ‘Anha menjawab; “Tentu, tapi itu pelajaran dan rahmat bagi orang beriman, dan adzab bagi orang kafir.” (Fawaidul Fawaid, Hal. 46)
Maka, bagi orang beriman bencana adalah ujian bagi mereka, bahkan rahmat karena menghapuskan dosa mereka.
Bagi ahli maksiat itu adalah peringatan dan pelajaran, agar dia bertaubat. Bagi orang kafir, itu adalah azab, yaitu yang disegerakan di dunia sebelum di akhirat. [Cms]