SEBAGAI saudara seiman, umat Islam bagaikan satu tubuh.
Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, perumpamaan umat Islam bagaikan satu tubuh sangatlah tepat untuk mendekatkan pemahaman dan memunculkan makna dalam visualiasi yang tepat.
Makna perumpumaan ini adalah pengagungan terhadap hak-hak umat Islam dan anjuran sikap saling mengasihi dan membantu antara satu dengan lainnya. Dan doa merupakan senjata ampuh umat Islam.
Lalu doa atau bacaan apa saja yang dapat dikirim untuk orang yang sedang sakit?
1. Bacakan Surat Al Fatihah
Para ulama yang disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir, menamakan surat Al Fatihah adalah Asy Syifa (obat) dan Ar Ruqyah (mantera).
Hal ini berdasarkan riwayat dari Abu Said Al Khudri, Nabi bertanya, “Dari mana kamu tahu bahwa dia ruqyah?” (HR. Abu Daud No. 3418, 3900. Hadits ini shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 3418, 3900).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam riwayat Al Bukhari, “Apakah kamu tidak tahu bahwa itu adalah ruqyah?” (HR. Bukhari No. 5736).
Dalam riwayat Al Bukhari lainnya, “Apakah dia tidak tahu bahwa itu ruqyah?” (HR. Bukhari No. 5007).
Dalam sebuah riwayat:
فاتحة الكتاب شفاء من كل سم
Fatihatul Kitab adalah obat dari setiap racun atau penyakit. (HR. At Tirmidzi).
2. Membaca Laa ba’sa thahuurun Insya Allah
Dari Ali Radhiallahu ‘Anhu, bahwa ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjenguk seorang A’rabi (Arab Pedalaman) yang sakit, beliau berkata:
لاَ بَأْسَ، طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Tidak apa-apa, ini mensucikan, Insya Allah. (HR. Al Bukhari No. 3615).
Bacaan untuk Orang yang Sedang Sakit Berdasarkan Hadits Nabi
Baca juga: Hikmah Menjenguk Orang Sakit
Imam Ibnu Hajar Rahimahullah, menjelaskan mensucikan atau thahuur di sini yaitu mensucikan dari dosa-dosamu, bukan hanya bermakna pensuci saja, kalimat Insya Allah menunjukkan bahwa thahuur di sini bermakna doa. (Fathul Baari, 10/119).
3. Membaca 7 kali, As-alullahal ‘Azhim Rabbal ‘Arsyil ‘Azhim Ayyasyfiyaka
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ عَادَ مَرِيضًا، لَمْ يَحْضُرْ أَجَلُهُ فَقَالَ عِنْدَهُ سَبْعَ مِرَارٍ: أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ، إِلَّا عَافَاهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ الْمَرَضِ
Barang siapa yang menjenguk orang sakit dan dia belum menghadapi kematiannya, maka bacakanlah di sisinya tujuh kali: “As-alullahal ‘Azhim Rabbal ‘Arsyil ‘Azhim Ayyasyfiyaka – Aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Rabba-nya ‘Arsy yang Maha Agung semoga Dia menyembuhkanmu,” melainkan Allah akan menyembuhkan dia dari penyakitnya itu. (HR. Abu Daud No. 3106, At Tirmidzi No. 2083, Ahmad No. 2137. Lafaz ini milik Abu Daud. Dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arna’uth).
4. Membaca Adz-hibil ba’sa
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, jika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjenguk orang sakit atau orang sakit mendatanginya maka dia berdoa:
أَذْهِبِ البَاسَ رَبَّ النَّاسِ، اشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Wahai Rabbnya manusia, hilangkanlah penderitaannya, obatilah dan Engkau Maha Penyembuh, dan tidak ada obat kecuali obatMu, obat yang tidak meninggalkan rasa sakit. (HR. Muttafaq ‘Alaih).
Demikian. Wallahu A’lam.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah