EVALUASI tidak hanya untuk program kerja organisasi maupun usaha bisnis, namun mengevaluasi amalan juga perlu dilakukan bahkan dianjurkan untuk dilakukan setiap hari.
Layaknya pelaku usaha, di kurun waktu tertentu ia menghitung laba dan rugi dari hasil bisnisnya demikian dilakukan untuk mengukur keberhasilan bisnis yang dijalankannya.
Jika untuk keuntangan duniawi yang bersifat sementara ini saja kita sangat ketat menghitungnya, maka seharusnya untuk amalan yang memberikan keuntungan selama-lamanya di kehidupan akhirat harus juga diterapkan evaluasi.
Baca Juga: Kinerja Perpajakan harus Dievaluasi Besar-besaran
Anjuran untuk Mengevaluasi Amalan Setiap Hari
Dalam surah Al-Hasyr ayat 18 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata, “Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab dan timbanglah amal perbuatanmu sebelum engkau ditimbang.”
Evaluasi amalan ini dikaitkan dengan ketakwaan seorang hamba. Semakin ia sering mengevaluasi diri maka semakin baiklah amal perbuatannya, dan ini akan menaikkan derajatnya sebagai orang yang bertakwa.
Dikasihkan Ibnu Salam memikul kayu bakar, padahal ini memiliki pembantu-pembantu di rumahnya yang dapat diperintahkan. Namun saat ia ditanya oleh seseorang mengenai tindakannya tersebut ia menjawab,
“Biarkanlah. Aku ingin menempa jiwaku apakah dia menolak melakukan hal ini.” Maksudnya, ia melakukan hal tersebut sebagai bentuk hukuman atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Hisab yang akan dilalui oleh manusia di akhirat akan lebih mudah saat ia telah menghisab diri mereka di dunia.
Dalam sehari tentunya kita akan melalui beragama aktivitas, entah itu di rumah, di jalan hingga di tempat kerja. Maka tiap aktivitas yang kita lalui tersebut hendaknya dinilai dengan kritis, jika perlu mintalah masukan dari orang-orang yang bersangkutan dengan aktivitasmu atas kekurangan dan kesalahan yang mungkin telah kamu lakukan.
Atau banyaklah membaca buku-buku pengembangan diri dan menimba ilmu yang berkaitan dengan aktivitasmu sehari-hari supaya kamu semakin mengetahui apa yang seharusnya kamu lakukan dan apa yang seharusnya kamu hindari. [Ln]