KEIMANAN Abu Jabir kuat dan bersinar. Keinginannya untuk mati syahid di medan perang adalah cita-cita tertinggi.
Di kemudian hari, Rasulullah mengabarkan berita yang menggambarkan keinginannya yang menggebu-nggebu untuk syahid.
Rasulullah bersabda kepada Jabir (putranya), “Jabir, Allah tidak bicara kepada seorang pun kecuali dari balik tabir.
Tetapi, Allah telah berbicara dengan ayahmu secara langsung. Dia berfirman kepadanya, ‘Hai hamba-Ku, memohonlah, pasti Aku kabulkan.’
Ayahmu menjawab, ‘Wahai Tuhan, aku memohon agar Engkau mengembalikan ke dunia agar aku bisa mati untuk yang kedua kalinya.
Allah berfirman, ‘firman-Ku sudah berlaku bahwa mereka yang mati tidak akan kembali lagi ke dunia.’
Ayahmu berkata, ‘Wahai Tuhan, kalau begitu beritahukan kepada mereka yang masih hidup tentang nikmat yang Engkau berikan kepada kami (para syuhada).
Baca Juga: Kisah Kejujuran Imam Syafii
Allah Berbicara Tanpa Tabir pada Abu Jabir
Maka, Allah menurunkan firman-Nya, ‘Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.
Mereka bergembira atas karunia Allah yang diberikan kepada mereka dan mereka meminta dikabarkan berita gembira kepada orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka bahwa mereka tidak takut dan tidak bersedih.” (Ali Imran: 169-170)
Usai Perang Uhud, kaum muslimin mencari keluarga mereka yang syahid. Ketika keluarga Abu Jabir menemukan jenazah Abu Jabir, sang istri menaikkan jasadnya ke atas unta, beserta jasad saudaranya yang juga syahid di perang ini.
Keduanya hendak dibawa ke Madinah untuk dimakamkan di sana. Sebagian kaum muslimin juga melakukan hal yang sama.
Hanya saja, juru bicara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berseru, “Kuburkan para syuhada di tempatnya gugur. ”
Mereka tidak jadi membawa jasad keluarga mereka ke Madinah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengawasi pemakaman para sahabatnya yang telah syahid.
Mereka telah memenuhi janji mereka kepada Allah dan mengorbankan nyawa mereka yang sangat berharga demi bakti mereka kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ketika tiba giliran pemakaman Abu Jabir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kuburkan Abdullah bin Amr (Abu Jabir) dalam satu liang bersama Amr bin Jamuh. Mereka adalah dua sahabat yang saling menyayangi dan saling setia.”
Sumber: Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Itihsom
[Ai/Ln]