Dari perjalanan Salman Al-Farisi menemukan Islam, kita bisa mengambil banyak pelajaran untuk menjadi orang hebat. Seperti diketahui, Salman adalah sahabat Rasulullah yang dahulunya menganut agama Majusi dan Nasrani, tetapi karena kegigihannya mencari kebenaran, dia pun menemukan Islam dan juga menjadi orang yang hebat.
Baca Juga: Kisah Salman Al-Farisi, Dari Penyembah Api dan Nasrani sampai jadi Islam
3 Pelajaran untuk Menjadi Orang Hebat dari Perjalanan Salman Al-Farisi
Pegiat Sejarah Islam, Ustaz Agung Waspodo merangkum pelajaran tersebut dalam acara kajian yang diselenggarakan oleh Buruh Pencinta Jejak Sirah (BPJS) Community bertema “Narasi Besar Perjuangan Buruh di Era Rasulullah dan Kekinian”.
1. Seorang Muslim harus religius dan profesional
Dari kisah Salman, kita mengetahui bahwa Salman adalah seorang yang ahli atau profesional pada bidang perladangan. Dia pandai mengolah ladang agar bisa menghasilkan sesuatu.
Akan tetapi, Salman tidak melupakan kebenaran. Sambil bekerja, dia mencari sesuatu yang lebih baik dari agama Majusi yang dianutnya atau yang bisa disebut religius.
Dari Salman, kita belajar bagaimana seseorang harus dituntut istiqamah. Religius dan passion itu harus bergandengan. Tidak boleh ada orang religus, tetapi saat bekerja dia tidak professional atau tidak serius.
Namun, jangan juga kita profesional dalam bekerja, tapi tidak beragama. Contoh, Profesor yang ilmunya dianggap tinggi, tapi kemudian menghujat agamanya sendiri.
Hal ini tidak boleh terjadi. Jadi, Muslim yang hebat itu adalah Muslim yang profesional dalam bekerja, tetapi tidak berlarut-larut dalam pekerjaannya sehingga tidak melupakan tugasnya sebagai hamba Allah untuk beribadah.
2. Dakwahi Orang-orang yang Jauh dari Allah
Terkadang, kita berdakwah terhadap orang-orang yang ibaratnya sudah dekat dengan Allah. Namun, bayangkan bagaimana apabila ada seseorang yang seperti Salman Al-Farisi.
Seseorang yang belum mengenal Allah, tapi ingin mencari kebenaran. Inilah tugas kita. Ustaz Agung Waspodo menjelaskan bahwa dalam keseharian kita, sangat perlu untuk memerhatikan rekan-rekan kita yang mungkin jauh dari Allah.
Mereka harus mendapatkan sentuhan dakwah dan mendapatkan perhatian kita karena semua orang berhak untuk mendapatkan jalan menuju kebenaran.
3. Hidup bukan hanya untuk mengenyangkan perut
Terakhir, apabila kita ingin menjadi orang hebat, maka tujuan hidup kita jangan hanya sekadar mengenyangkan perut.
Dalam artian, orang yang hebat adalah orang yang bersedia mengambil risiko untuk terus belajar. Dari Salman, kita bisa melihat bagaimana Salman meninggalkan kenyamanan hidupnya karena ingin mencari kebenaran.
Oleh sebab itu, jangan sampai hidup itu hanya untuk sekadar menikmati kenikmatan dunia yang sebenarnya kecil.
Kembali lagi ke poin pertama, kita perlu menjadi religius atau merasakan nikmatnya sisi-sisi spiritual dalam hidup. Kita perlu melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam hidup ini. Jangan sekadar menjalani rutinitas yang membuat kita lalai.
Sahabat Muslim, itulah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari Salman Al-Farisi agar kita bisa menjadi orang hebat. Semoga kita semua selalu dirahmati oleh Allah. Aamiinn. [Cms}