• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 10 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Keluarga

Saya adalah Saya (Syaksiyah Islamiyah) Ketika Saya Harus mempertahankan Syaksiyah Islamiyah

April 20, 2015
in Keluarga
70
SHARES
542
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

IMG_459213469521913Chanelmuslim.com – Saya ingat pernah ketemu seorang pejabat dengan istrinya disebuah tempat, setelah basa-basi sejenak saya berlalu, kemudian ketemu lagi dengan sang istri di depan toilet dan basa-basi lagi sampai akhirnya ketika mau pulang, saya diam saja karena melihat sang istri juga pura-pura gak lihat. Mungkin beliau capek kalau mau basa-basi lagi dengan saya, dalam hati saya, siapa juga yang mau ngobrol-ngobrol lagi, saya lebih senang ngobrol sama diri saya sendiri (nulis) daripada sama orang lain, karena kalau nulis ada yang salah bisa di delete, kalau ngomong kan bila salah, agak capek minta maaf nya musti poci-poci plus kirim-kirim kue… agar delete-nya sempurna.

Di waktu lain saya teringat anak saya bilang, “capek deh nii jadi anak umii, Syifa ke mana aja,  semua orang tanyain umi, kapan umi datang, kapan umi pulang, uminya di mana sekarang, Syifa sama siapa, salam yaa buat ummi.”

“Bayangkan dong mi, Syifa kan lagi jalan buru-buru mau pulang, lagi ngejar bus, eh ketemu ibu-ibu dan tanya-tanya umi, akibatnya Syifa jadi ketinggalan bus deh, dan musti nunggu 30 menit lagi.”

“Yaa, memang begitu Syif, jadi anak umi yang suka bicara dimana-mana…”

Hmm ujung cerita ini apa yaa, antara paragraf yang satu dengan yang kedua gak nyambung…

Maksudnya adalah ; …. (buntu)

Ternyata tidak mudah lho bikin tulisan itu, perlu tekhnik ini dan itu gak cuma sarat pengalaman saja.

Dan nulis itu juga terkadang sebenernya juga nyari gara-gara, karena bikin orang yang tersindir jadi kesal, bikin orang yang lagi sensitif jadi tersinggung, bikin orang yang beri komen terus di komen lagi jadi berantem dan alhasil di jalanan kalau ketemuan jadi pada diam-diaman… Lucu sebenernya, kayak supporter Jokowi yang jadi presiden siapa yang ribut siapa…hehe…

Hal lain lagi kalau nulis gak quote ayat atau hadist kesannya kayak agak sekuler tapi kalau nulis hadist tapi gak lengkap ditanya pula itu hadist palsu atau bukan, duh jadi capek dehh… (makin buntu deehh).

Jadi pahamkan yaa, kalau udah susah payah bikin tulisan untuk give “something” ke orang-orang, ehh gak di baca! Karena bikinnya juga udah penuh perjuangan.. rasanya seperti “menebar garam di kolam ikan, duuhh makin gak nyambung eeuyy… ada apa dengan hatiku…

Terakhir, kata anak saya yang ketiga “ahh Si Ben nii, udah capek-capek Zaki ngomong gak ngerti…  uhhh, malesin !”

Yaa, bikin tulisan juga suka kesal karena orang yang baca, ternyata gak ngerti apa yang kita tulis. Justru yang gak baca, malah ngerti… nah lho???

Yaa demikianlah kisah hidup sang penulis, demikianlah isi hatinya yang sedemikian mudah ter-declare apa isi hati dan pikirannya, kadang sampai ke seluruh dunia.

Hmm, makin gak nyambung…

Jadi intinya, nulis itu gak mudah, lihat saja article ini, antara judul dan niat yang akan ditulis serta paragraf satu dan kedua serta konklusinya malah gak nyambung satu sama lain. Selain harus nyambung musti ada ibrahnya pula ..

Hmm, ibrah dari tulisan ini apa yaa ?

Menang ; “Dibutuhkan keahlian tersendiri yang tidak bisa di beli… cukup Allah sebagai penolong…”

Hmm kayaknya makin gak nyambung, udah ah, see you tomorrow.

 

(Vila Sakinah, 12 March 2015)

Previous Post

Istanbul Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional Turis Halal ke-2

Next Post

Pesona Warna Warni St Kilda Beach Melbourne Australia

Next Post

Pesona Warna Warni St Kilda Beach Melbourne Australia

Hukum Menggunakan Hijab Bagi Muslimah

Hukum Menggunakan Hijab Bagi Muslimah

Imam Calgary Cegah Pemuda Muslim Kanada Bergabung dengan ISIS

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga