BERSENI-seni dalam kehidupan pernikahan ditulis oleh Cahyadi Takariawan, seorang Konselor Keluarga dan Founder Wonderful Family Institute.
Pernikahan itu ada sisi seni dalam menjalaninya. Tidak semua hal dalam kehidupan pernikahan akan sesuai dengan teori. Ada yang “seharusnya” begini, namun ternyata tidak begitu.
Misalnya saat satu pihak melakukan kesalahan, harusnya ia minta maaf, lalu pasangannya memberi maaf.
Bagaimana jika tidak terjadi seperti ini? Nah inilah perlunya sentuhan seni.
Ada contoh kejadian, seorang suami melakukan kesalahan.
Namun ia enggan meminta maaf kepada istri. Hal ini membuat istri semakin marah.
Namun tambah dimarahi, suami juga semakin tidak mau meminta maaf lagi.
Psikolog yang juga penulis buku ‘The Dance of Anger’, Harriet Lerner, berpendapat, laki-laki yang sulit meminta maaf kepada istri, bisa jadi karena mereka tidak punya cukup keberanian memikul tanggungjawab atas sikap buruknya.
Jika istri menghadapi suami yang bertipe sulit minta maaf, Lerner menyarankan agar istri tidak perlu memaksa atau mengharuskan suami untuk meminta maaf.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Karena yang lebih penting adalah suami mau berubah menjadi lebih baik.
Paksaan atau tekanan istri agar suami minta maaf tersebut justru bisa membuat semakin rumitnya masalah.
Kritikan dan ocehan istri pada sikap suami yang tidak mau meminta maaf pun dapat membuat suami kian enggan meminta maaf.
Suami merasa, jika ia meminta maaf, ocehan istrinya akan semakin bertambah panjang dan menjadi-jadi.
Suami melihat, meminta maaf justru akan membuatnya tambah dikritisi ketimbang dihargai.
Usahanya meminta maaf tidak dihargai istri.
Saran Lerner, mintalah suami meminta maaf jika memang istri merasa layak mendapatkannya.
Berseni-seni Dalam Kehidupan Pernikahan
Bacajuga: Perpanjangan Niat dalam Kehidupan Sehari-hari
Namun jangan menjadikan permintaan itu sebagai pertengkaran.
Lerner menambahkan, ketimbang bertengkar soal permintaan maaf, berikan suami contoh.
Tidak ada salahnya istri mendahului meminta maaf dengan tulus.
Ketulusan istri meminta maaf bisa menjadi contoh kedewasaan bagi suami.
Suami yang sulit mengucapkan kata maaf, bisa saja menggunakan cara non verbal untuk menunjukkan perasaan bersalahnya.
Jika hal itu sudah dilakukannya, terimalah dengan tulus, tanpa perlu mempermasalahkan lagi kata maaf tersebut.
Yang penting ia mau berubah menjadi lebih baik.[Sdz]