PIHAK berwenang di Thailand dan Malaysia meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan yang lebih lebat setelah hujan monsun selama berhari-hari memicu banjir dahsyat yang menewaskan puluhan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi.
Dikutip dari Aljazeera.com, Pejabat di kedua negara mengatakan pada hari Selasa (3/12/2024) bahwa mereka sedang mendirikan tempat perlindungan dan menyiapkan rencana evakuasi untuk mengantisipasi hujan lebat berikutnya di hari-hari mendatang.
Di Thailand selatan, sedikitnya 25 orang tewas akibat banjir dan lebih dari 300.000 rumah tangga terdampak selama seminggu terakhir, menurut Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana negara tersebut.
Baca juga: Sang Ayah di Cililitan Rela Terjang Banjir Demi Anak Sekolah
Thailand dan Malaysia Tingkatkan Kewaspadaan Hujan Lebat yang Memicu Banjir
Hingga Senin (2/12/2024), Kementerian Kesehatan Publik negara tersebut mengatakan, 34.354 pengungsi masih berada di 491 tempat penampungan pemerintah.
Di antara provinsi-provinsi yang paling parah terkena dampak adalah Pattani, Narathiwat, Songkhla, dan Yala, di mana pemerintah telah mengerahkan tim penyelamat dan mengalokasikan dana bantuan sebesar 50 juta baht ($1,45 juta) per provinsi.
Kabinet Thailand juga telah menyetujui pembayaran sebesar 9.000 baht ($260) per keluarga yang terkena dampak.
Meskipun permukaan air telah surut di beberapa provinsi, Thailand diperkirakan akan mengalami hujan lebat hingga hari Kamis (5/12/2024), yang akan semakin meningkatkan risiko banjir bandang di wilayah tersebut.
Pihak berwenang menyiapkan tempat berlindung, pompa air, truk dan perahu evakuasi, serta menyiagakan petugas penyelamat untuk bersiap menghadapi hujan lebat berikutnya.
Di Malaysia, hujan lebat selama lima hari minggu lalu menghantam pantai timurnya, menewaskan enam orang dan menghancurkan rumah serta jalan di negara bagian Kelantan di timur laut dan negara bagian tetangga Terengganu.
Sekitar 91.000 orang masih meninggalkan rumah mereka, menurut Pusat Komando Bencana Nasional, dan kerusakan diperkirakan bernilai $224 juta.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Meski hujan mereda selama akhir pekan, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan pemerintah bersiap menghadapi hujan lebat pada hari Selasa, diikuti oleh gelombang monsun lainnya yang diproyeksikan terjadi pada hari Minggu.
Banjir telah memengaruhi pariwisata, dan pejabat Malaysia mendesak warganya untuk menunda rencana perjalanan ke Thailand selatan, tujuan liburan yang populer.
Sementara kedua negara Asia Tenggara tersebut mengalami hujan monsun tahunan, para ilmuwan mengatakan perubahan iklim menyebabkan pola cuaca yang lebih intens yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir yang merusak. [Din]