BAHAN masker wajah yang berbahaya bisa menyebabkan masalah, seperti kemerahan, iritasi, jerawat, gatal-gatal sampai kulit kering.
Perawatan kulit menggunakan masker wajah memang sudah banyak dilakukan karena bisa membantu mencerahkan, melembapkan sampai mengurangi kerutan.
Baca juga: Keuntungan Matahari Pagi yang Sehat untuk Kecantikan Kulit Kamu
Benzoil Peroksida, Bahan Masker Wajah yang Berbahaya untuk Kulit
Dirangkum dari berbagai sumber, beberapa bahan masker wajah yang berbahaya untuk kulit:
Benzoil peroksida
Kandungan benzoil peroksida kerap ditemukan dalam masker wajah untuk kulit jerawat karena zat aktifnya mampu membunuh bakteri penyebab jerawat.
Namun, benzoil peroksida menjadi salah satu bahan masker wajah yang berbahaya. Meski berguna untuk mengangkat sel kulit mati, kelebihan minyak, serta jerawat, pemakaian benzoil peroksida berlebih tidak disarankan.
Jika jerawat sudah mereda, maka hentikan pemakaian. Penggunaan berlebih bisa membuat kulit kering disertai kemerahan dan pengelupasan kulit yang ekstrem.
Sodium lauryl sulfate (SLS)
Sodium lauryl sulfate (SLS) sering dijumpai pada produk skincare seperti masker wajah wash-off, karena memberi kesan lebih kesat sebab daya pembersihnya yang sangat kuat.
Masker dengan kandungan SLS ini memberikan dampak buruk yang bisa berlangsung dalam waktu lama, seperti masalah kulit, iritasi mata, sampai paru-paru.
Selain kurang baik bagi kesehatan kulit, penggunaan SLS juga dinilai merugikan lingkungan karena busa yang dihasilkan dapat merusak organisme air.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Paraben
Paraben adalah bahan kimia yang sudah banyak digunakan sebagai bahan pengawet produk kecantikan supaya tidak menimbulkan bakteri atau jamur.
Jenis paraben paling umum dan seringkali digunakan yaitu methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben.
Perhatikan masker wajah dengan kandungan paraben karena dapat memicu reaksi alergi seperti ruam, kulit kering bersisik, atau sensasi terbakar.
Selalu perhatikan reaksi kulit kamu dan hentikan penggunaan jika mengalami iritasi atau efek samping lainnya.
Konsultasikan dengan ahli kulit atau dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang aman dan efektif untuk kulit. [Din]