ChanelMuslim.com – “Mbak, mau mudik?” tanyaku pada mbak yang masih membantu di rumah.
Katanya, “Nggak Bu. Kasihan orang kampung kalau saya membawa virus. Kirim uang saja Bu.”
Pintar ya. Tingkat awareness-nya tinggi.
Dalam hati, “Alhamdulilah, jadi aku pas lebaran ada Mbak yang nggak pulang kampung.”
Jadilah kami kemudian merancang planning tarawih dan buka puasa menunya apa sampai lebaran akan masak apa.
Rasanya kayak keluarga kecil yang jumlahnya banyak.
Kebetulan di rumah yang bisa jadi imam tarawih ada 4 orang, ayahnya anak-anak, Bang Mail, Bang Zack, dan Pak Muslih (tukang kebun yang rajin menanam macam-macam di halaman belakang rumah.
Teman Pak Muslih semua tukang bayam dan kangkung yang ada di kompleks.
“Bu, habis tarawih kita makan kolak ya. Pisang di kebun belakang sudah matang.”
“Ya Mbak. Terserah masak apa saja,” kataku.
Padahal aku ingin makan somay tapi ya sudah ganti kolak saja. Selera berubah dengan menyenangkan Mbak. Mbak yang nggak jadi mudik.
Bahagia bisa tarawih sama mbak dan mas yang nggak pada mudik.
“Dari Aisyah Ummul Mukminin ra, Beliau berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang tha’un (wabah penyakit), lalu Rasulullah SAW memberitahukan kepadaku wabah itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman.
Siapa yang menghadapi wabah lalu dia bersabar dengan tinggal di dalam rumahnya seraya bersabar dan ikhlas sedangkan dia mengetahui tidak akan menimpanya kecuali apa yang telah ditetapkan Allah kepadanya, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR. Bukhari)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-talk/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
https://www.instagram.com/fifi.jubilea/
Twitter: