SESI belanja di Mekkah. Hal yang paling aku enggak suka namun mengasyikkan tuh “shopping” karena belanjanya senang, cuma malas milih-milih dan utamanya bawanya malas.
Namun tiba-tiba teringat guru-guru akhowats kayak Rizka, Rere, Yuli, Tia dan Iin pasti senang banget kalau aku ajak belanja dan mereka sudah siap-siap dengan prediksi enggak akan dapat sholat Isya kalau belanja.
Ternyata enggak banget tuh, belanja sama saya dalam sekejap semua barang dapat (saya kalau belanja cepat).
Plus minum caramel milk chocolate pakai cookies and cream yang di Jakarta enggak ada. Nanti gantian yaa guru-guru JISc/JIBBS, sooner and later akan dapat juga gilirannya.
Yang jelas pas adzan Isya’ kita berlima sudah duduk manis di depan sajadah dengan belanjaan di kanan kiri-kita.
Buat siapa saja belanjaan itu? Katanya sih selain keluarga juga utamanya buat teman-teman level dan teman-teman guru yang me-replace mereka.
baca juga:Berkumpul di Tanah Suci Mekkah
Sesi Belanja di Mekkah
Ada kisah menarik yang kami semua sepakat untuk Mam jadikan kisah dalam daily articles today, gini ceritanya;
Kemarin kita beramai-ramai ke sebuah toko yang jualan sorban dan lain-lain, Mr Zen yang paling pinter bahasa Arab tampil ke muka setelah ribut dengan kam hadza, kholas, halal yaa haji dan lain-lain.
Terakhir Mr Zen, minta discount, karena kita beli banyak kan?! Masak enggak dikasih discount sedikitpun. Eh tukang jualannya tiba-tiba pasang muka tegang dan ngamuk terus ngusir kita.
Yaa Allah, saya bilang sama guru-guru, “Itu jualan galak amat dan konsep Lillahi Ta’ala-nya kuat amat, menghujam di dada.”
Dia enggak perlu customer, biar Allah yang cukupi rezekinya… (masak customer diusir ..?? Kita kan cuma minta discount, enggak minta tokonya).
Akhirnya, kami pindah ke toko lain yang jaraknya cuma 5 meter, setelah pilih ini itu dan tiba saat membayar, ternyata kartu ATM saya enggak bisa dipakai, karena sistem mereka rusak.
Aduh mana uang cash saya habis pula. Saya tuh enggak punya rencana mau belanja sama guru-guru, tiba-tiba saja pingin nambahin belanja mereka, jadi saya enggak bawa uang cash banyak.
Emang pergi umrah nih enggak niat belanja.
Di tengah kebingungan ngorek-ngorek tas yang memang cuma sedikit uang cash-nya, tiba-tiba tukang jualan nya bilang gini, “ini bawa saja semua ke hotel Anda, besok baru dibayar.”
Haaa..?? Kalau kita kabur gimana? Bawa barang belanjaan segini banyak dan baru bayar besok saja? Subhanallah konsep Lillahi Ta”alanya tinggi amat, dia juga berfikir rizqi minallahi…
Penjual yang pertama dengan yang kedua adalah sama-sama punya konsep Lillahi Ta’ala dan rizqiminallah.
Tapi caranya beda, yang pertama judes banget yang kedua pemurah bingitz. Dua sikap yang berbeda dalam menyikapi konsep; Lillahi Ta’ala..
‘Ala kulli hal, Alhamdulillah, ATM saya akhirnya bisa dipakai juga dan saya bayar semuanya dengan lega, dan dompet asli kosong deh tinggal 3 reals, hehe… Kemudian sebagai tambahan, kami semua dikasih jilbab putih satu-satu. Baik hati amat yaa tukang jualannya itu.
Saking terharunya kita yang enggak bisa bahasa Arab ngucapin makasih banget dengan cuma bilang “Syukron.. syukron…”
Alhamdulillah dia enggak jawab; “Ma’mun atau Alwi (ingat Syukron Ma’mun -guru SD- dan Syukron Alwi –manajemen-), namanya hadir setiap saat di mana-mana, di lift, di jalanan di toko….
Yaa gitu aja ceritanya .. seru enggak sih?
Yaa, paling buat yang mengalami langsung cerita ini akan jadi kenangan kalau sudah tua nanti, hehe… met bobo teman-teman umrahku (11.09-MMT).
Semoga mabrur yaa umrahnya, thanks juga udah nemenin belanja, pisah deh kita, besok Mam pulang ke Jakarta, semoga di perjalanan ada kisah menarik untuk di-share buat artikel besok.
“Good bye Mecca”
Bunda Syifa dan Zacharia
(26 Februari 2015) -Sore Asyikk- Belanja di Hilton dan Zam zam enggak mahal kok, asal berani nekat nawar ajah dan bisa ngomong “kam hadza” dan sedikit maksa “halal!” hehehe… Alhamdulillah, It’s wonderful, ALLAHU AKBAR!!)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: