RUANG cobaan. Setiap orang punya ruang cobaannya masing-masing. Hanya dia yang sanggup untuk memasukinya. Bahkan tak ada seorang pun diperbolehkan Allah untuk menggantikannya.
Biasanya adalah pada apa yang dia cintai, dia sukai. Apa yang dia geluti.
Saya pernah berjumpa seorang ayah yang menangis karena anaknya berpose setengah telanjang sementara ayahnya adalah seorang aktivis anti pornografi; saya pun ikut hancur hati melihatnya.
Tapi tak ada daya untuk menghujat, yang ada hanya semangat untuk menolong.
Saya juga menjumpai seorang dokter yang menangis meratapi istrinya sendiri yang gagal operasi di rumah sakitnya sendiri.
Jangan dikira orang tak ada cobaan. Namun ada yang pandai menyimpan kotak cobaannya.
Ada yang baru kesenggol sedikit sudah expose ke media sehingga kotak cobaannya terbuka.
Ada juga yang menyimpan erat-erat cobaannya dan mengukir senyum di bibir dengan indah.
Ada juga yang memang Allah buka cobaannya di depan orang banyak.
Ada yang memang Allah tutupi aib cobaannya karena mungkin ada amalan tertentu yang memang menolongnya.
Yang jelas, mari kita fokus pada cobaan kita masing-masing, untuk lebih memaknai hidup, mengambil pelajaran, meningkatkan keimanan, mengintensitaskan kedekatan pada Alloh, menguatkan jiwa, menghapuskan kesombongan diri, memperbaiki kondisi.
baca juga: Saat Cobaan Datang Menyapa
Ruang Cobaan
Fokus pada cobaan diri sendiri. Tidak usah pusing pada cobaan orang dan kemudian mempertanyakan dan kemudian membahas:
‘Mengapa dia seperti itu, mungkin karena ini itu, mengapa keluarga mereka begitu, mengapa suaminya begitu, mengapa pula anaknya begitu.” ..
(Mudah bagi seseorang mengatakan demikian atau demikian karena dia tidak ada dalam posisi itu).
Di sini, diamnya seorang mukmin lebih baik daripada bicaranya.
Doakan agar lebih baik. Dan …
Selamat menempuh cobaan. Buat saya dan banyak orang di dunia ini, bahkan hampir semua …
# cobaan itu untuk diatasi bukan ditangisi.
Salam tegar ..
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِيْنَ
“Sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjuang dan orang-orang yang sabar di antara kamu sekalian.” (QS. Muhammad: 31)
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.” (HR. Bukhari)
𝑭𝒊𝒇𝒊. 𝑷. 𝑱𝒖𝒃𝒊𝒍𝒆𝒂 𝑺𝑬, 𝑺.𝑷𝒅, 𝑴.𝑺𝒄 , 𝑷𝒉.𝑫 (𝑶𝒌𝒍𝒂𝒉𝒐𝒎𝒂, 𝑼𝑺𝑨)
Founder of Jakarta Islamic School
“𝗠𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗖𝗮𝗿𝗮 𝗜𝗯𝘂”
Further Information
0811-1277-155 ( Fullday)
0899-9911-723 (Boarding)