SMP JISc melaksanakan kegiatan edukatif melalui kunjungan ke Institut Francais Indonesie (IFI) Jakarta dan Museum SatriaMandala.
Program ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa, mengintegrasikan pembelajaran di kelas dengan pengalaman nyata, serta memupuk rasa ingin tahu siswa tentang budaya dan sejarah.
Sesi kunjungan pertama dimulai di IFI Jakarta, sebuah lembaga yang menjadi pusat budaya dan bahasa Prancis di Indonesia.
Di sini, siswa dikenalkan dengan beragam program dan fasilitas yang ditawarkan IFI, termasuk perpustakaan multimedia dan kursus bahasa Prancis.
Baca juga: Merealisasikan Kurikulum Merdeka Projek, SMP JISc Mengunjungi Pabrik Tahu
SMP JISc Mengunjungi IFI Jakarta dan Museum Satria Mandala
Para siswa diajak memahami pentingnya penguasaan bahasa asing dalam era globalisasi. Kegiatan ini tidak hanya menarik tetapi juga memberikan motivasi kepada siswa untuk menjelajahi bahasa dan budaya baru.
Setelah dari IFI, kunjungan dilanjutkan ke Museum Satria Mandala yang merupakan museum sejarah militer Indonesia.
Museum ini menampilkan koleksi yang menggambarkan kisah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari masa perjuangan kemerdekaan hingga era modern.
Siswa diajak berkeliling oleh pemandu untuk melihat koleksi seperti senjata, seragam, dokumen sejarah, dan replika peristiwa penting.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan pendidikan JISc yang tidak hanya fokus pada teori di kelas tetapi juga pengalaman langsung di luar sekolah.
Kunjungan ini dirancang untuk mengembangkan wawasan siswa dalam berbagai aspek, termasuk budaya, bahasa, dan sejarah.
Melalui kunjungan ini, siswa SMP JISc tidak hanya memperoleh ilmu baru tetapi juga pengalaman berharga yang dapat melengkapi perjalanan akademis mereka.
Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, memberikan manfaat dan inspirasi bagi siswa untuk menjadi generasi yang berwawasan luas dan cinta tanah air.
JISc selalu menerapkan konsep Thinking Skill dalam pembelajaran anak didik. Para siswa selain mendapatkan pembelajaran agama dan kurikulum nasional, juga diasah kemampuan berpikir dan wawasannya lewat kegiatan kompetisi dan immersion, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Konsep ini dikenalkan oleh pendiri dan konseptor JISc (Jakarta Islamic School), Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D yang mengasah Thinking Skill dalam pembelajaran para siswa.
Keuletan Mam Fifi dalam menyusun konsep kurikulum dan pembelajaran di sekolah JISc, JIBBS, dan JIGSc, berbuah manis dengan diterimanya para siswa di kampus impian.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pada 2023, sebanyak 93 persen siswa diterima di berbagai perguruan tinggi dalam negeri dan 7 persen lainnya melanjutkan kuliah di kampus luar negeri.
Hal ini sejalan dengan visi JISc untuk mencetak Pemimpin Muslim Masa Depan (Khalifah Fil Ardh) Yang Memiliki Wawasan Internasional, Nilai Keislaman dan Karakter Keindonesiaan.
Beberapa program unggulan yang dimiliki JISc yaitu:
Kurikulum Internasional, Kurikulum Islamic dan Kurikulum Nasional (K-13 & IKM),
Double Certificate DIKNAS & International,
Active English Speaking,
Tahfizh Al-Qur’an.
Pembinaan Karakter dan
16 Siswa Per Kelas.
Informasi lebih lanjut dapat kamu temui di www.jakartaislamicschool.com atau hubungi 0811-1277-155 (Fullday), 0899-9911-723 (Boarding). [Din]