ChanelMuslim.com – Inilah anak Indonesia yang membanggakan. Kebenaran anak saya sih yang nomor 3. Beda usianya jauh dengan Ben sekitar 11 tahun. Alhamdulillah beliau dapat penghargaan apa gitu.
“Tesekyur beldegwzi.” Saya juga tak paham.
Katanya sih dari satu angkatan di sekolahnya hanya 4 pelajar yang dapat, antara lain dari Mesir, Thailand, Malaysia dan Indonesia. Dia menjadi satu-satunya orang Indonesia.
Sekolahnyya adalah sekolah International. Jadi, multikultural dari berbagai bangsa. Seperti Jerman, Yunani, British, China, Saudi, Bahrain, Thailand dan lain-lain. Sekolah fully scholarship, jadi dari SMU anak ini nggak dibiayai lagi oleh orang tuanya. Bahkan tiket pulang-pergi Jakarta-Istanbul, juga diberikan oleh Direktur sekolahnya.
Sekolah ini bagus karena disiplin. Anak-anakku kurang disiplin karena emaknya terlalu memanjakan. Sayangnya program scholarship sudah tidak ada lagi karena diambil oleh government. Jadi yang masuk betul-betul diawasi.
Anak Indonesia ini mendapatkan Grace Orange, yaitu nilai prestasinya di atas rata-rata sekitar 8,79. Alhamdullilah, istilahnya first class award. Terobati rasa khawatir berbulan-bulan nggak ketemu anak dan anaknya juga nggak mau pulang karena sayang uang tiketnya. Dan baru dikasih pulang hanya setahun sekali. Jadi, ibu harus punya ekstra tenaga buat menengok anak-anaknya. Anakku cuma bilang, “I have already find Allah. You just need to trust me.”
Dan tugasku hanya berdoa dan shaum. Lalu berdoa dalam shaumku untuknya. Dia adalah satu-satunya anak yang membuat aku sanggup shaum dan berdoa di kala shaum. Walau aku sedang lelah dan bepergian jauh.
Ya gitulah. Katanya, “Susah belajar bahasa di usia tua. Jadi setelah struggle belajar Matematika, Geometri, Geografi dan Fisika dalam bahasa Turki sehingga sudah ogah ke tempat lain lagi. Karena harus belajar bahasa lagi. Ya nggak apa-apa teruskan saja. Yang penting nggak boleh kawin sama gadis Turki. Hehe.
Dulu anak ini waktu sekolah di tempat emaknya di JIBBS, malas banget dan memudahkan karena semua guru kan sudah kayak pamannya. Jadi santai nggak ada beban. Nah, sekarang nggak bisa karena di Turki semua guru serius dan anak diajar satu-satu. Jadi, harus fokus. Kalau nggak bisa ditanya ada masalah apa dan lain-lain. Bahkan dikejar sampai ke kamar.
Anak-anak juga bilang kalau murid nggak bisa maka gurunya merasa malu. Malu kok nggak bisa didik anak. Ya Turki kan pernah jadi negara besar. Bayangkan dong 2/3 Eropa dan 1/3 Asia. Pastilah besar. Bahkan ketika masa kejayaan Sultan Ahmed, Ratu Wilhelmina ketika mau jadi ratu untuk kedua kalinya minta izin dulu atau doa restu kepada Sultan Ahmed dengan mengirimkan berliter-liter air yang nggak tahunya minyak wangi.
Tapi ini semua nggak lepas dari didikan guru-guru di awal pembentukan, yaitu guru-guru JISc dan JIBBS yang tegas mendidik anak Mam Fifi lho. Jangan kira gampang. Selalu ingat pada pengorbanan kalian dalam membentuk karakter dan pendidikan Zack;
1) Tc Rizka Fathrunnisa (Guru TK Zack)
2) Tc Permata Rosalin (Guru SD Zack)
3) Tc Pilan St Sulaiman
4) Tc Nana Nurdiana
5) Tc Uma Rusma
6) Tc Tarkim Mutasimbillah
7) Tc Jajang Badruzaman
8) Tc Fauzi R. Kholik yang baik hati yang membawa Zack ke Rawamangun belajar wing chun
9) Tc Deni Mamprang
10) Mis Dian Utami
Dalam beberapa hadits disebutkan “jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga kamu menjadi rusak”. Dalam hadis Nabi yang lain: “Tinta para ulama lebih tinggi nilainya daripada darah para shuhada.” (H.R Abu Daud dan Turmizi).
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: