MARI menjadi pemburu surga. Hanya surga yang kita impikan. Bukan lagi dunia dengan segala kemewahan dan gegap gempitanya. Plus aura kemaksiatannya. Sungguh rencana Allah sangat luar biasa.
Alhamdulillah jadi lebih rindu surga karena dunia kayaknya terlalu susah untuk diarungi.
Alhamdulillah jadi enggak terlalu cinta dunia, tas banyak di lemari juga buat apa yang dipakai cuma satu yang paling simpel, takut kena virus. Itu pun hanya untuk ke pasar.
Alhamdulillah jadi lebih sederhana. Wajah lebih bersih karena jarang pergi-pergi. Bedak dan lipstik enggak perlu lagi karena kayaknya seumur hidup ke depan bakalan sering pakai masker.
Walaupun virus sudah pergi mungkin anaknya ada lagi.
Alhamdulillah jadi penuh kasih. Aku sudah jarang bertengkar karena kita semua punya hati yang sama, sedih yang sama dan pilu yang sama.
Ada kedekatan hati yang tercipta, rasa sedih yang kompak. Sehingga tidak bisa dibicarakan namun terasa dalam.
Alhamdulillah jadi menjauhi keindahan dunia. Sehingga sabda Rasululah Shallallahu alaihi wa sallam bahwa dunia adalah seperti bangkai jadi terasa.
Sekarang diajak ke mall bahkan dibelikan jam tangan mewah lapis chrom juga pasti disemprot dulu, enggak langsung dipeluk untuk dipakai.
Alhamdulillah jadi lebih banyak menyebut nama Allah. Setiap detik melihat berita duka. Sejenak langsung istighfar dan ingat Allah.
Sungguh cobaan ini indah. Terasa susah karena hati kita terikat dunia. Bila kita sadari zaman dulu pun tidak ada ini dan itu dan semua bahagia saja.
Bahkan Bunda Maryam pun ter-lockdown dalam biliknya hanya berdoa khusyuk pada Allah. Lalu Allah berikan beliau makanan dari surga. Sungguh nikmat tiada tara.
Makanan pun lebih sehat karena buatan sendiri dan halal serta thoyyib karena diniatkan untuk menyenangkan anggota keluarga. Dan itu berkah.
Anak-anak makan makanan yang berkah dari tangan ibunya bukan dari tangan tukang jualan yang selama ini didapatkan di depan kampus atau tukang jajanan di depan sekolah.
Baca juga: Mam Fifi Semangati Anak-Anak Korban Gempa Lombok
Mari Menjadi Pemburu Surga
Semua ada hikmahnya. Dan manusia adalah makhluk yang adaptable (mudah beradaptasi). Kita pasti bisa.
Bukan berkubang dalam mimpi lagi tapi ciptakan kebahagiaan sendiri. Bahagia memeluk anak setiap hari. Hal yang dahulu terasa langka.
Me-lockdown diri dengan banyak ibadah seperti Bunda Maryam adalah indah.
Mengalami lockdown seperti Nabi Nuh yang ketika menjenguk keluar kapal setelah ada di atasnya berbulan-bulan tapi tak kunjung tampak daratan adalah indah karena hati ditempa sabar, lama-lama jadi tegar.
Jadi terlatih untuk lebih mencintai surga dengan dijauhkan dari dunia serta keindahannya. Ada uang pun tak bisa menikmati.
Gunung Alpen pun sepi, orang kaya pun mengurung diri. Sungguh Allah Maha Hebat dengan segala rencana-Nya.
Kita diarahkan dan dibiasakan untuk tidak cinta dunia lagi. Mungkin karena Allah ingin kita menjadi pemburu surga. Sehingga ketika dunia tak dapat kita raih lagi maka surgalah tempat harapan satu-satunya.
Mari menjadi pemburu surga. Hanya surga yang kita impikan. Bukan lagi dunia dengan segala kemewahan dan gegap gempitanya. Plus aura kemaksiatannya. Sungguh rencana Allah sangat luar biasa.
Aku terharu. Ramadan yang mulia pun diberikan dengan malaikatnya yang banyak turun ke muka bumi agar kita lebih kuat dalam menghadapi segala cobaan dan aroma langit tetap terasa dalam lockdown kita.
Dalam hadis Qudsi, ALLAH berfirman: “Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya karena Aku ingin mendengar rintihannya.” (HR.Thabrani dari Abu Umamah)
(Catatan Mam Fifi, Mei 2020)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc