“Cepat pulang, sudah jam berapa ini? Jangan main di warung belakang, banyak anak brandalan. Nanti kamu ikut-ikutan narkoba! Hati-hati.”
“Jangan main sama mereka. Mereka itu bromocorah. Bapak ibunya nggak jelas! Nanti kamu dipalakin.”
“Jangan main game melulu. Nanti jadi bodoh kamu!“
“Jangan banyak pilih-pilih. Nanti nggak dapat jodoh.”
Dan sang anak mendengar dengan hati perih dan berkaca-kaca. Hati-hati dengan ucapan kita pada anak-anak. Apa yang dikhawatirkan, janganlah diungkapkan. Walau niatnya untuk memberi peringatan.
Baca juga: Mau Menengok Mesjid dan Anak Binaan ke Lombok
Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra: 36)
Apa yang dipikirkan, itulah yang akan terjadi
Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjenguk seseorang yang sedang sakit demam. Beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghibur dan membesarkan hati orang tersebut.
Beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Semoga penyakitmu ini menjadi penghapus dosamu.”
Orang itu menjawab, “Tapi ini adalah demam yang mendidih, yang jika menimpa orangtua yang sudah renta, bisa menyeretnya ke lubang kubur.”
Mendengar keluhan orang itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya.” (HR. Ibnu Majah)
Perhatikan pesan-pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini, “Barangsiapa ridha, maka keridhaan itu untuknya. Barangsiapa mengeluh, maka keluhan itu akan menjadi miliknya.” (HR. Tirmidzi)
“Salah satu kebahagiaan seseorang adalah keridhaannya menerima keputusan Allah azza wa jalla.” (HR. Ahmad)
Menerima cobaan dalam bentuk apapun. Self reminder aku. Jika kita memikirkan bahagia, maka kita akan bahagia. Jika kita berpikiran sedih, maka kita menjadi sedih.
Lalu jika kita berpikiran gagal, kita menjadi gagal. Jika kita berpikiran sukses, maka kita niscaya sukses. Kemudian jika kita berpikiran sakit, kita juga menjadi sakit. Jika kita berpikiran sehat, maka kita pun akan sehat.
Biasakan dan berlatihlah berpikir positif dan jangan pernah biarkan pikiran negatif membelenggu otak dan kehidupan kita. Jadi tetap semangat, dan serahkan semua urusan pada Allah azza wa jalla.
Tugas kita hanya dua, yaitu berusaha optimal dan berdoa. Sedangkan selanjutnya itu menjadi hak dan urusan Allah azza wa jalla. Jangan menghakimi dan mudah mengambil keputusan, men-drive takdir orang, walaupun itu anak sendiri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketika seorang hamba berkata Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, maka Allah azza wa jalla berfirman, ‘Lihatlah hai para malaikat, orang ini telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.'” (HR. Ahmad)
By; Fifi P Jubilea (JISc, JIBBS, JIGSc)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: